Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menyusun strategi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan di Pintu Lintas Batas Negara (PLBN) sebagai upaya untuk memajukan wilayah perbatasan sebagai etalase kemajuan bangsa Indonesia.


"Kami sudah membahas berbagai strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan pelayanan di PLBN. Diskusi meliputi aspek-aspek penting, seperti perbaikan infrastruktur, peningkatan kualitas sumber daya manusia, aspek perekonomian, serta penerapan digitalisasi dalam sistem pelayanan dan pengawasan," kata Harisson di Pontianak, Senin.

Pihaknya berharap bisa merumuskan langkah-langkah strategis yang akan menjadi dasar pengembangan PLBN di Kalimantan Barat.

Dengan kualitas pelayanan yang baik, PLBN diharapkan berfungsi sebagai gerbang negara dan pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah perbatasan.

Diketahui, Provinsi Kalimantan Barat saat ini memiliki empat PLBN, yaitu PLBN Entikong, PLBN Aruk, PLBN Badau, dan PLBN Jagoi Babang, yang menjadi penting dalam pembangunan nasional di kawasan perbatasan.

Dalam arahannya, Harisson menekankan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan di PLBN.

“Sejalan dengan harapan dari Pemerintah Pusat, PLBN harus menjadi pusat etalase kemajuan bangsa karena setelah pembangunan sarana dan prasarana, kami akan fokus pada perbaikan dan peningkatan standar operasional prosedur (SOP) pelayanan,” tegasnya.

Harisson juga menggarisbawahi perlunya teknologi dalam pengembangan pelayanan di PLBN.

“Kemajuan tidak hanya terletak pada sarana fisik, tetapi juga penerapan teknologi dan digitalisasi. Ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk mengintegrasikan teknologi modern dalam pelayanan di wilayah perbatasan,” tuturnya.

Pemprov Kalbar berkomitmen untuk melakukan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan terhadap kinerja PLBN, sejalan dengan visi pembangunan nasional yang memprioritaskan kawasan perbatasan demi pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Lebih lanjut, terkait dengan peredaran narkoba di Kalimantan Barat melalui PLBN, Harisson menekankan pentingnya pengetatan screening untuk mencegah masuknya barang terlarang tersebut.

“Keamanan sangat penting. Untuk pemeriksaan orang, kami menggunakan X-Ray, sementara untuk barang kami menggunakan anjing pelacak. Namun, anjing pelacak hanya efektif digunakan selama dua jam. Oleh karena itu, kami akan menerapkan pemeriksaan X-Ray pada kendaraan yang masuk dan ke luar dari PLBN,” kata dia.

Harisson juga mengimbau masyarakat di sekitar wilayah perbatasan untuk memanfaatkan transaksi keuangan secara elektronik.

"Kemudahan dalam transaksi keuangan sangat penting. Kami bersama HIMBARA mendorong semua pihak untuk menggunakan pembayaran tanpa uang tunai melalui QRIS dan mobile banking," kata Harisson.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024