Donat memiliki pasar potensi yang besar, lantaran roti berbentuk bulat nan empuk ini disukai oleh berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Inilah yang dibidik Fini Yulita, owner Laa Fine Donat di Jalan Tanjung Raya 2, Komplek Mutiara Saigon Pontianak, Kalimantan Barat.
Pelaku UMKM ini beruntung mendapatkan layanan cepat dari Bank Kalbar dalam pengembangan usahanya.
Berbagai olahan kue donat buatan Fini Yulita mengalami perkembangan pesat setelah mendapatkan modal Kredi Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Kalbar dan memproduksi banyak guna memenuhi pesanan, baik di sekolah-sekolah maupun pesanan dari rumah ke rumah hingga memenuhi pesanan reseller.
"Usaha ini sekarang menjadi andalan ekonomi keluarga kami. Alhamdulillah semuanya lancar setelah mendapatkan kucuran modal usaha dari Bank Kalbar, yang merupakan solusi permodalan usaha-usaha kecil seperti ini," tutur Fini.
Menceburi usaha kue donat aneka rasa, dimulai Fini sejak tahun 2020 ketika masa pandemi Covid-19. Ketika itu, Fini terpaksa berhenti bekerja, lantaran harus merawat ayahnya yang terserang stroke.
Setelah melepas pekerjaannya dan selalu berada di rumah, lama kelamaan Fini merasa bosan juga. Sebab selain tidak memiliki penghasilan, waktunya pun lebih banyak terbuang tanpa aktivitas berarti.
Untuk membuang kebosanannya, Fini mencoba menjelajah dunia maya melalui telepon genggamnya. Dia pun searching mencari resep-resep kue yang menarik, mudah dibuat dan digemari semua orang. Pilihannya adalah kue donat.
Akhirnya Fini mencoba membuat kue-kue donat. Pertama untuk dinikmati sendiri bersama keluarga. Setelah itu kue donat buatannya juga dikenalkan dan dinikmati oleh beberapa kenalannya. Mereka semua merespon dengan baik dan menilai enak.
Dari sini, Fini memberanikan diri mulai menjual kue-kue donat dengan cara menitipkan kepada teman-temannya yang memiliki kantin di sekolah. Hasilnya laris manis, bahkan ada yang memesan langsung untuk dibuatkan dan ada pula yang menawarkan diri menjadi reseller.
Fini kemudian membulatkan tekad untuk menekuni usaha membuat kue donat dengan nama Laa Fine Donat. Tak butuh waktu lama, pesanan terus mengalir. Namun karena pesanan semakin melimpah, Fini malah kewalahan, lantaran tidak memiliki modal yang cukup untuk memproduksi kue-kue donat dalam jumlah banyak.
"Tantangan dalam usaha selalu ada. Yang paling besar adalah pada masalah permodalan, agar bisa lebih berkembang lagi," ucap Fini.
Sempat bingung mencari modal, sementara ketika itu baru selesai masa pandemi, sehingga keuangan juga belum mulai stabil. Untuk meminjam kepada saudara tidak memungkinkan.
"Tapi alhamdulillah, Allah mempertemukan saya dengan seorang teman yang memberi info, bahwa Bank Kalbar bisa membantu masalah permodalan para pelaku usaha," cerita Fini.
Tak berlama-lama, Fini pun langsung menghubungi Bank Kalbar dan direspon baik.
"Petugas Bank Kalbar dengan cepat dan gesit langsung mendatangi saya untuk mengambil beberapa data. Persyaratannya pun tidak memberatkan saya. Karena pinjaman modal usaha Bank Kalbar sangat fleksibel dengan angsuran yang murah. Pencairannya juga cepat sekali," ujar Fini.
Mendapatkan bantuan permodalan seperti yang dibutuhkan, membuat Fini sangat bersyukur dan berterima kasih kepada bank dengan slogan Bank Kite Punye Kite ini. Sekarang produksi Laa Fine Donat semakin lancar dan mampu memenuhi pesanan yang terus mengalir.
Karena keberhasilannya itu, Fini Yulita menyampaikan pesan bagi para pelaku usaha UMKM, agar tetap fokus dan bersahaja dalam menjalankan usaha sampai menuju kesuksesan. Dan jangan segan untuk mengajukan permodalan usaha melalui Bank Kalbar.
"Para pelaku usaha seperti saya dan banyak lagi lainnya, yang kesulitan permodalan janganlah ragu mengajukan pinjaman modal kepada Bank Kalbar. Sebab saya yakin, bahwa Bank Kalbar memiliki komitmen untuk memajukan UMKM sehingga mampu naik kelas dan sukses," imbuh Fini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Pelaku UMKM ini beruntung mendapatkan layanan cepat dari Bank Kalbar dalam pengembangan usahanya.
Berbagai olahan kue donat buatan Fini Yulita mengalami perkembangan pesat setelah mendapatkan modal Kredi Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Kalbar dan memproduksi banyak guna memenuhi pesanan, baik di sekolah-sekolah maupun pesanan dari rumah ke rumah hingga memenuhi pesanan reseller.
"Usaha ini sekarang menjadi andalan ekonomi keluarga kami. Alhamdulillah semuanya lancar setelah mendapatkan kucuran modal usaha dari Bank Kalbar, yang merupakan solusi permodalan usaha-usaha kecil seperti ini," tutur Fini.
Menceburi usaha kue donat aneka rasa, dimulai Fini sejak tahun 2020 ketika masa pandemi Covid-19. Ketika itu, Fini terpaksa berhenti bekerja, lantaran harus merawat ayahnya yang terserang stroke.
Setelah melepas pekerjaannya dan selalu berada di rumah, lama kelamaan Fini merasa bosan juga. Sebab selain tidak memiliki penghasilan, waktunya pun lebih banyak terbuang tanpa aktivitas berarti.
Untuk membuang kebosanannya, Fini mencoba menjelajah dunia maya melalui telepon genggamnya. Dia pun searching mencari resep-resep kue yang menarik, mudah dibuat dan digemari semua orang. Pilihannya adalah kue donat.
Akhirnya Fini mencoba membuat kue-kue donat. Pertama untuk dinikmati sendiri bersama keluarga. Setelah itu kue donat buatannya juga dikenalkan dan dinikmati oleh beberapa kenalannya. Mereka semua merespon dengan baik dan menilai enak.
Dari sini, Fini memberanikan diri mulai menjual kue-kue donat dengan cara menitipkan kepada teman-temannya yang memiliki kantin di sekolah. Hasilnya laris manis, bahkan ada yang memesan langsung untuk dibuatkan dan ada pula yang menawarkan diri menjadi reseller.
Fini kemudian membulatkan tekad untuk menekuni usaha membuat kue donat dengan nama Laa Fine Donat. Tak butuh waktu lama, pesanan terus mengalir. Namun karena pesanan semakin melimpah, Fini malah kewalahan, lantaran tidak memiliki modal yang cukup untuk memproduksi kue-kue donat dalam jumlah banyak.
"Tantangan dalam usaha selalu ada. Yang paling besar adalah pada masalah permodalan, agar bisa lebih berkembang lagi," ucap Fini.
Sempat bingung mencari modal, sementara ketika itu baru selesai masa pandemi, sehingga keuangan juga belum mulai stabil. Untuk meminjam kepada saudara tidak memungkinkan.
"Tapi alhamdulillah, Allah mempertemukan saya dengan seorang teman yang memberi info, bahwa Bank Kalbar bisa membantu masalah permodalan para pelaku usaha," cerita Fini.
Tak berlama-lama, Fini pun langsung menghubungi Bank Kalbar dan direspon baik.
"Petugas Bank Kalbar dengan cepat dan gesit langsung mendatangi saya untuk mengambil beberapa data. Persyaratannya pun tidak memberatkan saya. Karena pinjaman modal usaha Bank Kalbar sangat fleksibel dengan angsuran yang murah. Pencairannya juga cepat sekali," ujar Fini.
Mendapatkan bantuan permodalan seperti yang dibutuhkan, membuat Fini sangat bersyukur dan berterima kasih kepada bank dengan slogan Bank Kite Punye Kite ini. Sekarang produksi Laa Fine Donat semakin lancar dan mampu memenuhi pesanan yang terus mengalir.
Karena keberhasilannya itu, Fini Yulita menyampaikan pesan bagi para pelaku usaha UMKM, agar tetap fokus dan bersahaja dalam menjalankan usaha sampai menuju kesuksesan. Dan jangan segan untuk mengajukan permodalan usaha melalui Bank Kalbar.
"Para pelaku usaha seperti saya dan banyak lagi lainnya, yang kesulitan permodalan janganlah ragu mengajukan pinjaman modal kepada Bank Kalbar. Sebab saya yakin, bahwa Bank Kalbar memiliki komitmen untuk memajukan UMKM sehingga mampu naik kelas dan sukses," imbuh Fini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024