Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Yusran Anizam mengatakan angka kemiskinan di daerahnya yang sebesar 4,08 persen merupakan yang terendah di provinsi itu.

"Kita menempati posisi paling rendah se-Kalimantan Barat angka kemiskinan kita," katanya usai membuka kegiatan Penguatan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) di Lingkungan Dinas Sosial Kabupaten Kubu Raya di Aula Praja Utama Kantor Bupati Kubu Raya, Rabu.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Kubu Raya mengalami penurunan menjadi 4,08 persen dari 4,23 persen pada 2023. Data ini menempatkan Kubu Raya di posisi terendah untuk angka kemiskinan se-Kalbar.

Baca juga: Angka kemiskinan ekstrem di Kubu Raya Kalbar turun

Yusran menuturkan ada sejumlah masalah sosial di Kubu Raya. Terlebih Kubu Raya sebagai hinterland atau penyangga ibu kota provinsi yang memiliki dinamika yang kompleks. Namun permasalahan-permasalahan sosial tersebut sampai saat ini relatif masih bisa tertangani di mana salah satunya melalui kontribusi PSKS.

“Harapan besar kita kepada teman-teman PSKS ini dalam rangka memberikan penguatan pendampingan ke masyarakat di tengah keterbatasan kemampuan pemerintah daerah, baik dari sisi pembiayaan maupun sumber daya manusia yang sangat-sangat terbatas adanya,” ucapnya.

Yusran menilai PSKS sebagai potensi sumber daya manusia yang luar biasa. Oleh karena itu, ia mengapresiasi dan berterima kasih kepada para pekerja sosial dari berbagai macam latar belakang yang tersebar di semua wilayah Kubu Raya.

Baca juga: Reformasi birokrasi fokus turunkan angka kemiskinan ekstrem dan stunting

“Harapan juga kepada masyarakat agar bisa bersama-sama dengan pekerja sosial ini membangun peradaban, budaya, dan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik adanya,” harapnya.

Adapun di posisi pertama angka kemiskinan tertinggi di Kalbar ditempati Kabupaten Melawi dengan 10,62 persen, meski demikian trennya juga terus menurun dari 2023 yang 11,12 persen dan 2022 sebesar 11,44 persen.

Kemudian Kabupaten Landak 8,98 persen, Kayong Utara 8,84 persen, Ketapang 8,50 persen, Sintang 8,03 persen, Kapuas Hulu 7,40 persen, Sambas 6,53 persen, Bengkayang 6,00 persen, Sekadau 5,66 persen, Mempawah 4,83 persen, Sanggau 4,67 persen, Singkawang 4,53 persen, dan Pontianak 4,20 persen.

Baca juga: Garis kemiskinan naik akibat krisis global
 

Pewarta: Ridho Panji Pradana

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024