Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menerbitkan surat edaran mewajibkan perangkat daerah menghasilkan minimal satu inovasi setiap tahun untuk memperkuat budaya inovasi di lingkungan aparatur sipil negara (ASN) guna meningkatkan kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah.
"Ketentuan ini menegaskan bahwa inovasi merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya milik pimpinan perangkat daerah," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya, Yusran Anizam di Sungai Raya, Kamis.
Menurut Yusran, penguatan daya saing daerah pada era saat ini tidak hanya ditentukan oleh besarnya anggaran yang dimiliki, melainkan oleh kemampuan pemerintah menghadirkan inovasi yang relevan, adaptif, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
"Kita berada pada era di mana daya saing daerah tidak lagi ditentukan oleh besar-kecilnya anggaran, tetapi oleh kemampuan menciptakan inovasi," tuturnya.
Ia juga mendorong partisipasi seluruh unsur masyarakat, mulai dari ASN, tenaga kesehatan, pendidik, pelaku usaha, komunitas, hingga warga, untuk berperan aktif dalam Gerakan Inovasi Kubu Raya.
"Ini gerakan untuk bekerja lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih adaptif. Inovasi bukan pilihan, tetapi jalan menuju masa depan yang lebih sejahtera," kata Yusran.
Lebih lanjut, Yusran menjelaskan bahwa Pemkab Kubu Raya di bawah kepemimpinan Bupati Sujiwo saat ini tengah membangun ekosistem inovasi yang komprehensif. Upaya itu mencakup pengembangan ide, pendampingan, hingga pengawalan implementasi agar inovasi benar-benar berdampak pada peningkatan layanan publik.
"Inovasi bukan aktivitas tambahan, tetapi sudah menjadi cara baru kita bekerja," katanya.
Ia memaparkan tiga pilar utama yang menjadi fondasi ekosistem inovasi daerah yaitu Pengembangan kapasitas ASN melalui berbagai program pelatihan seperti diklat dasar CPNS, diklat kepemimpinan, hingga akademi inovator, yang bertujuan menghasilkan ide aktualisasi dan proyek perubahan, kemudian Fasilitasi dan pendampingan inovasi yang dilakukan melalui inkubator inovasi yang membantu penyempurnaan konsep, penyusunan SOP, uji coba, serta kolaborasi multipihak.
"Selain itu kita juga melakukan monitoring dan evaluasi berbasis digital dengan menggunakan platform SPIRIT untuk memantau perkembangan inovasi secara langsung dan memastikan keberlanjutannya," kata dia.
Yusran berharap langkah-langkah tersebut mampu melahirkan inovasi yang aplikatif, berkelanjutan, dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat Kubu Raya.
