Kapal imigran yang diduga etnis Rohingya dilaporkan terombang-ambing di kawasan perairan Kabupaten Aceh Selatan.
Hingga saat ini para pengungsi tersebut masih berada di tengah laut.
"Iya, menurut informasi banyak manusia di kapal itu (imigran Rohingya)," kata Panglima Laot Aceh Miftach Tjut Adek di Banda Aceh, Jumat.
Sementara ini Panglima Laot Aceh Selatan Selatan bersama pemangku kepentingan terkait telah menyalurkan bantuan logistik berupa makanan dan minuman kepada etnis Rohingya tersebut.
Panglima Laot Aceh Selatan bersama aparat hukum dan DKP kabupaten sudah meninjau dan memberi bantuan kepada pengungsi Rohingya yang sedang berlayar.
Miftach mengungkapkan bahwa pihak terkait di Aceh Selatan tidak menarik imigran Rohingya tersebut ke daratan, hanya sebatas memberikan bantuan makanan secukupnya.
Berdasarkan hasil peninjauan, kata dia, masih terlihat ada pengungsi yang sudah meninggal di atas kapal Rohingya tersebut.
"Mereka tidak ditarik, hanya diberi bantuan saja, dan masih ada mayat di atas kapal itu," kata Miftach.
Kapal yang ditumpangi imigran etnis Rohingya tersebut diperkirakan 150 orang terdiri atas anak-anak, wanita, dan pria dewasa.
Saat ini kapal motor pengangkut Rohingya tersebut berada 4 mil atau sekitar 5,6 kilometer dari garis pantai Kabupaten Aceh Selatan.
Sebagai informasi, Panglima Laot merupakan lembaga adat laut Aceh yang membawahi nelayan di Aceh. Semua permasalahan yang berhubungan dengan nelayan di laut tidak terlepas dari wewenang lembaga tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Hingga saat ini para pengungsi tersebut masih berada di tengah laut.
"Iya, menurut informasi banyak manusia di kapal itu (imigran Rohingya)," kata Panglima Laot Aceh Miftach Tjut Adek di Banda Aceh, Jumat.
Sementara ini Panglima Laot Aceh Selatan Selatan bersama pemangku kepentingan terkait telah menyalurkan bantuan logistik berupa makanan dan minuman kepada etnis Rohingya tersebut.
Panglima Laot Aceh Selatan bersama aparat hukum dan DKP kabupaten sudah meninjau dan memberi bantuan kepada pengungsi Rohingya yang sedang berlayar.
Miftach mengungkapkan bahwa pihak terkait di Aceh Selatan tidak menarik imigran Rohingya tersebut ke daratan, hanya sebatas memberikan bantuan makanan secukupnya.
Berdasarkan hasil peninjauan, kata dia, masih terlihat ada pengungsi yang sudah meninggal di atas kapal Rohingya tersebut.
"Mereka tidak ditarik, hanya diberi bantuan saja, dan masih ada mayat di atas kapal itu," kata Miftach.
Kapal yang ditumpangi imigran etnis Rohingya tersebut diperkirakan 150 orang terdiri atas anak-anak, wanita, dan pria dewasa.
Saat ini kapal motor pengangkut Rohingya tersebut berada 4 mil atau sekitar 5,6 kilometer dari garis pantai Kabupaten Aceh Selatan.
Sebagai informasi, Panglima Laot merupakan lembaga adat laut Aceh yang membawahi nelayan di Aceh. Semua permasalahan yang berhubungan dengan nelayan di laut tidak terlepas dari wewenang lembaga tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024