Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DPPP) Kota Pontianak, Kalimantan Barat kembali menggalakkan penanaman lidah buaya bagi petani lokal karena komoditas tersebut sudah menjadi identitas daerah dan sumber pendapatan petani.
“Kita akan mengembalikan tanaman unggulan Kota Pontianak ini supaya masyarakat mau menanam lidah buaya sehingga menjadi ciri khas kota ini,” ujar Penjabat Wali Kota Pontianak Ani Sofian usai membuka Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Lidah Buaya di UPTD Agribisnis Jalan Budi Utomo, Rabu.
Ia mengatakan bahwa upaya yang dilakukan DPPP adalah dengan memberikan bantuan sarana pertanian kepada 10 kelompok tani di Kecamatan Pontianak Utara.
Selain itu, untuk memasyarakatkan lidah buaya ini, Ani Sofian mengimbau segenap hotel, rumah makan dan restoran untuk menyediakan olahan lidah buaya dalam menu pembuka maupun penutup.
“Untuk itu FGD kita gelar bekerjasama dengan narasumber dan mengundang petani lidah buaya, selain memberikan bantuan bibit, kami akan lakukan kerjasama antara petani dan perusahaan yang mampu mengolah lidah buaya,” ungkapnya.
Menurutnya besarnya potensi pertanian di Kecamatan Pontianak Utara perlu dilakukan optimalisasi. Tak hanya lidah buaya, ia juga ingin komoditas lainnya ikut berkembang.
“Keterampilan dan semangat yang sudah dimiliki petani harus didorong, sehingga dapat menghasilkan pendapatan,” kata dia.
Sementara itu, Plt Kepala DPPP Kota Pontianak, Muchammad Yamin mengatakan produksi lidah buaya memang tengah mengalami penurunan dibanding tiga tahun sebelumnya, utamanya pasca pandemi COVID-19. Ia menjelaskan, produksi lidah buaya sempat mencapai 19 ribu ton pada 2019.
“Terjadi penurunan produksi saat COVID-19 karena daya belinya turut berkurang. Oleh karenanya melalui FGD kali ini ada huluisasi dan hilirisasi supaya terintegrasi dan sesuai arahan pemerintah pusat,” terangnya.
Sementara, ada sekitar 20 kelompok tani yang menjadi fokus pengembangan. Beragam hasil olahan lidah buaya dipamerkan di UPTD Agribisnis, mulai dari kosmetik sampai kuliner. Yamin optimis apabila penanaman lidah buaya kembali digalakkan, perekonomian Kota Pontianak turut meningkat.
“Produksi lidah buaya diharapkan bisa meningkat, kita ingin mendata kembali bahwa pemerintah fokus prioritaskan lidah buaya,” jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
“Kita akan mengembalikan tanaman unggulan Kota Pontianak ini supaya masyarakat mau menanam lidah buaya sehingga menjadi ciri khas kota ini,” ujar Penjabat Wali Kota Pontianak Ani Sofian usai membuka Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Lidah Buaya di UPTD Agribisnis Jalan Budi Utomo, Rabu.
Ia mengatakan bahwa upaya yang dilakukan DPPP adalah dengan memberikan bantuan sarana pertanian kepada 10 kelompok tani di Kecamatan Pontianak Utara.
Selain itu, untuk memasyarakatkan lidah buaya ini, Ani Sofian mengimbau segenap hotel, rumah makan dan restoran untuk menyediakan olahan lidah buaya dalam menu pembuka maupun penutup.
“Untuk itu FGD kita gelar bekerjasama dengan narasumber dan mengundang petani lidah buaya, selain memberikan bantuan bibit, kami akan lakukan kerjasama antara petani dan perusahaan yang mampu mengolah lidah buaya,” ungkapnya.
Menurutnya besarnya potensi pertanian di Kecamatan Pontianak Utara perlu dilakukan optimalisasi. Tak hanya lidah buaya, ia juga ingin komoditas lainnya ikut berkembang.
“Keterampilan dan semangat yang sudah dimiliki petani harus didorong, sehingga dapat menghasilkan pendapatan,” kata dia.
Sementara itu, Plt Kepala DPPP Kota Pontianak, Muchammad Yamin mengatakan produksi lidah buaya memang tengah mengalami penurunan dibanding tiga tahun sebelumnya, utamanya pasca pandemi COVID-19. Ia menjelaskan, produksi lidah buaya sempat mencapai 19 ribu ton pada 2019.
“Terjadi penurunan produksi saat COVID-19 karena daya belinya turut berkurang. Oleh karenanya melalui FGD kali ini ada huluisasi dan hilirisasi supaya terintegrasi dan sesuai arahan pemerintah pusat,” terangnya.
Sementara, ada sekitar 20 kelompok tani yang menjadi fokus pengembangan. Beragam hasil olahan lidah buaya dipamerkan di UPTD Agribisnis, mulai dari kosmetik sampai kuliner. Yamin optimis apabila penanaman lidah buaya kembali digalakkan, perekonomian Kota Pontianak turut meningkat.
“Produksi lidah buaya diharapkan bisa meningkat, kita ingin mendata kembali bahwa pemerintah fokus prioritaskan lidah buaya,” jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024