PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkomitmen mendukung salah satu program prioritas pemerintah, peningkatan inklusi perbankan syariah, melalui perilisan super apps BYOND yang akan diluncurkan secara resmi pada Sabtu (9/11).
Senior Executive Vice President (SEVP) Digital Banking BSI Saut Parulian Saragih mengatakan dalam konferensi pers Pre-Grand Launching BYOND di Jakarta, Senin, bahwa pihaknya berupaya untuk meningkatkan layanan digital kepada nasabah dengan mengembangkan aplikasi baru tersebut.
“Sehingga nanti mudah-mudahan literasi dan inklusi perbankan syariah meningkat. Ini searah juga dengan inisiatif pemerintah untuk meningkatkan inklusi dan literasi perbankan syariah di Indonesia,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa perilisan super apps tersebut juga bertujuan untuk memperkuat transformasi dan inovasi digital perseroan sehingga dapat lebih sesuai dengan perkembangan zaman.
Saut Parulian Saragih menuturkan bahwa terdapat sejumlah kelebihan pada BYOND dibandingkan aplikasi BSI yang telah terlebih dahulu dirilis, yakni BSI Mobile.
Salah satunya adalah user interface (UI) atau tampilan yang lebih user-friendly dan fresh, penggunaan stack technology dan cloud technology, serta pengimplementasian microservices yang memudahkan penerapan berbagai fitur baru.
“Jadi, nanti Insyaallah setiap mungkin 6-8 minggu ada fitur-fitur baru yang bisa kami rilis,” katanya.
Senior Vice President (SVP) Digital Banking Retail BSI Riko Wardhana menuturkan bahwa pihaknya juga memperlengkap ragam fitur finansial, sosial dan spiritual yang sebelumnya tersedia di BSI Mobile pada super apps BYOND.
Hal tersebut merupakan upaya konkret perseroan untuk memperluas ekosistem syariah pada layanan digital BSI.
“Jadi nanti di situ juga kami akan melengkapi dengan berbagai fitur yang memang terintegrasi dengan beberapa partner kami. Tidak hanya partner finansial, tapi partner lembaga-lembaga ziswaf (zakat, infak, dan wakaf) pun juga akan kami bawa di situ,” ucapnya.
Transformasi digital merupakan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang menekankan visi digitalisasi sebagai pilar utama untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan memperkuat ketahanan nasional.
Pemerintah berkomitmen untuk mengakselerasi digitalisasi termasuk di industri syariah dengan tujuan mendorong ekonomi digital, serta menciptakan ekosistem yang inklusif dan kompetitif di tingkat nasional dan global.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024