Lembaga pengelola zakat Nigeria, Association of Zakat and Waqf Operators in Nigeria (Azawon) mempelajari tata kelola zakat yang dilakukan oleh Indonesia melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI.
Chairman Azawon, Muhammad Lawal Maidoki melalui keterangan di Jakarta, Selasa, mengatakan sebanyak 43 program dan 10 program prioritas Baznas RI sangat baik untuk dikembangkan dan diterapkan di Nigeria.
Baca juga: Menag Malaysia: Baznas harus jadi contoh lembaga pengelola zakat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Chairman Azawon, Muhammad Lawal Maidoki melalui keterangan di Jakarta, Selasa, mengatakan sebanyak 43 program dan 10 program prioritas Baznas RI sangat baik untuk dikembangkan dan diterapkan di Nigeria.
"Kami merasa Baznas telah memberi banyak kontribusi untuk kami, dan saya sangat bersyukur atas perjalanan Baznas sejauh ini," katanya.
Lawal menyebut apa yang Baznas lakukan telah menggerakkan perkumpulan lembaga zakat di Nigeria.
Oleh karenanya, ia menyebut pihaknya akan berkolaborasi bersama untuk mempelajari program dan transfer teknologi dari Baznas.
Baca juga: Baznas Tangerang targetkan himpun zakat Rp21,6 miliar tahun depan
Baca juga: Baznas Tangerang targetkan himpun zakat Rp21,6 miliar tahun depan
Melalui kerja sama tersebut, Lawal berharap pengelolaan zakat dan wakaf di Afrika dapat dikembangkan agar menjadi lebih baik.
Sementara itu, Wakil Ketua Baznas RI Mokhamad Mahdum menyambut baik kedatangan Azawon, serta bangga bahwa program-program Baznas akan diduplikasi di luar negeri.
Ia menyampaikan harapannya terkait pengelolaan serta pengembangan zakat dan wakaf untuk kepentingan umat.
“Dunia zakat bukan hanya dunia Muslim, tapi global juga, sehingga praktik bagus di Baznas dapat diduplikasi di negara lain,” kata Mahdum.
Baca juga: Menag Malaysia: Baznas harus jadi contoh lembaga pengelola zakat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024