Jakarta (ANTARA) - Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI Bidang Transformasi Digital Nasional Nadratuzzaman Hosen mengungkapkan peran Baznas dalam tata kelola zakat untuk menangani krisis kemanusiaan global.
Nadra melalui keterangan di Jakarta, Kamis menegaskan Baznas sebagai lembaga pemerintah yang diamanahkan mengelola zakat, infak, dan sedekah selalu konsisten mendukung kemerdekaan bangsa Palestina. Oleh karena itu, pihaknya akan terus menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk korban konflik yang terjadi di Palestina.
"Sebagai bentuk rasa solidaritas kemanusiaan dan aksi nyata, Baznas merespons cepat dengan mengadakan (program) bantuan kemanusiaan Membasuh Luka Palestina," katanya.
Nadra mengungkapkan penggalangan infak kemanusiaan Membasuh Luka Palestina dari Baznas RI sejak 14 Oktober 2023 hingga 9 Oktober 2024 telah mencapai Rp311,9 miliar.
"Baznas juga selalu berupaya memastikan penyaluran infak kemanusiaan dilakukan secara transparan dan akuntabel," ujarnya.
Dia menjelaskan penyaluran bantuan masyarakat Indonesia untuk Palestina dikirimkan melalui jalur udara dan laut. Baznas, lanjut dia, juga telah melakukan kerja sama dengan Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri, TNI, dan KBRI Mesir untuk mengirimkan bantuan.
"Untuk mempermudah penyaluran, Baznas juga bekerja sama dengan lembaga di Mesir dan Yordania, yaitu melalui lembaga-lembaga yang terbagi menjadi beberapa tahap," tambahnya.
Nantinya, kata Nadra, pihaknya juga akan melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pada saat kondisi di Gaza Palestina telah kondusif. Oleh sebab itu, Baznas telah mengalokasikan dana untuk kegiatan tersebut.
Baznas ungkap perannya dalam menangani krisis kemanusiaan global
Kamis, 10 Oktober 2024 10:42 WIB