Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat (Dinkes Kalbar) intensif melakukan sosialisasi pencegahan demam berdarah dengue (DBD) di tingkat sekolah untuk membangun kesadaran siswa dan komunitas sekolah tentang pentingnya kebersihan lingkungan menjadi langkah strategis dalam mencegah penularan DBD, khususnya di musim penghujan.

"Salah satu langkah konkret terlihat pada kunjungan ke sejumlah sekolah yang ada di Pontianak dan Kubu Raya untuk memberikan penyuluhan kepada siswa, guru dalam membangun kesadaran siswa dan komunitas sekolah tentang pentingnya kebersihan lingkungan menjadi langkah strategis dalam mencegah penularan DBD, khususnya di musim penghujan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, dr. Erna Yulianti di Pontianak, Minggu.

Menurutnya, lingkungan sekolah harus bebas dari sarang nyamuk Aedes aegypti. "Kami memberikan edukasi tentang bagaimana menjaga kebersihan dan mencegah berkembangnya nyamuk melalui langkah sederhana yang bisa dilakukan setiap hari," tuturnya.

Erna bersama tim Dinkes Kalbar memberikan penjelasan tentang bahaya DBD, termasuk gejala yang harus diwaspadai. Para siswa juga diajak untuk aktif berpartisipasi dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui pola 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas.

"Anak-anak perlu memahami bahwa tindakan kecil, seperti menyikat bak mandi dan menutup tempat penampungan air, bisa berdampak besar dalam mencegah nyamuk berkembang biak," katanya.

Selain itu, tim kesehatan mengajarkan cara efektif menggunakan larvasida (abate) untuk membasmi jentik nyamuk di tempat penampungan air. Edukasi ini bertujuan agar siswa menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah maupun rumah.

Sosialisasi ini juga menyasar para guru sebagai penggerak utama dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Erna meminta pihak sekolah menjadikan kebersihan lingkungan sebagai bagian dari rutinitas harian, terlebih saat musim hujan yang meningkatkan risiko penularan DBD.

"Peran guru sangat penting untuk memotivasi siswa agar menjaga kebersihan, baik di lingkungan sekolah maupun rumah. Dengan membangun kesadaran bersama, risiko penyebaran DBD dapat ditekan," kata dia.

Sebagai bagian dari upaya jangka panjang, Dinkes Kalbar juga mendorong pembentukan tim kebersihan di setiap sekolah untuk memantau potensi sarang nyamuk secara rutin. Selain itu, kampanye kebersihan lingkungan akan terus digalakkan melalui media sosial dan kegiatan langsung di lapangan.

"Kami ingin setiap sekolah, termasuk di tingkat SMA, memiliki inisiatif dalam menjaga kebersihan dan mencegah penyebaran DBD. Ini adalah bagian dari komitmen kami dalam memastikan kesehatan generasi muda," kata Erna.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024