Puskemas Sajad Antisipasi Wabah DBD
Selasa, 26 September 2017 9:16 WIB
Pontianak (Antara Kalbar) - Petugas Puskesmas Sajad Kabupaten Sambas melakukan pemantauan ke sejumlah wilayah kerjanya guna mengantisipasi wabah Demam Berdarah Dengue karena saat ini pihaknya sudah menemukan sejumlah kasus penyakit itu.
"Penyakit DBD sudah menyebar di Kecamatan Sajad dan sangat rentan terjadi. Meskipun sebenarnya di Kecamatan Sajad bukan daerah yang berpotensi terkena penyakit DBD, rata-rata yang terkena penyakit DBD adalah bawaan dari luar kecamatan. Sehingga bisa menyebabkan orang sekitar jadi terkena penyakit DBD juga," ujar Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Puskesmas Kecamatan Sajad, Suhartono, saat dihubungi di Sambas, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa awalnya nyamuk berkembang biak dan jika menggigit tidak berpotensi menimbulkan penyakit DBD pada manusia.
Namun ketika nyamuk menghisap darah si penderita demam berdarah, nyamuk itu bisa berpotensi menyebarkan wabah DBD kepada yang lainnya.
"Penyebaran melalui gigitan nyamuk yang mengisap darah terkena DBD itu yang berbahaya dan perlu dilakukan antiaipasi," kata dia.
Ia menyebutkan dalam rentang Januari hingga Agustus sudah tercatat sejumlah warga terkena penyakit DBD.
"Pada awal Januari sudah ada satu orang warga yang terkena penyakit DBD dan bahkan pada Agustus lalu ada tercatat tujuh warga Kecamatan Sajad yang terkena penyakit DBD," kata dia.
Dia menjelaskan dengan kondisi yang ada, pihaknya tidak tinggal diam. Selain mengimbau masyarakat waspada DBD dan mencegah perkembangbiakan sumber penyakit itu, petugas juga ke lapangan.
"Saat di lapangan waktu pemantauan kami sering menemukan jentik- jentik nyamuk di pekarangan rumah warga. Kalau sudah banyak jentik yang ditemukan di tempat yang berpotensi tergenang air, kami adakan operasi dan tidak jarang juga dilakukan `fogging`," katanya.
Suhartono mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah.
"Penyakit DBD sangat berbahanya dan lebih parahnya lagi penyakit ini bisa menyebar. Jadi kami harapkan masyarakat selalu menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan 3M, yakni mengubur, menguras, dan menutup sampah yang mudah tergenang air. Bahkan, tempat penyimpanan air yang di rumah juga harus dijaga kebersihannya," katanya.