Pelari nasional yang juga Olimpian, Odekta Elvina Naibaho, sukses memecahkan rekor pada ajang lari Semarang 10K pada kategori nasional putri yang berlangsung Semarang, Minggu.
Atlet asal DKI Jakarta itu mencatatkan waktu tercepat, yakni 34 menit 45 detik pada ajang lari tahunan yang mengambil start dan finis di kompleks Balai Kota Semarang.
Pada 2022, Odekta juga mengikuti ajang Semarang 10K dan mencatatkan waktu tercepat yakni 35 menit 5 detik, dan kemudian dipecahkan pada Semarang 10K 2023 oleh pelari putri asal Kenya Lucy Nthenya Ndambuki dengan catatan waktu 34 menit 55 detik.
Kini putri pasangan Marlin Naibaho dan Nurcahaya Manalu itu kembali membuktikan kemampuannya dengan memecahkan rektor pada Semarang 10K 2024.
Peraih tiga medali emas di PON XXI Aceh-Sumut 2024 tersebut mencatatkan penampilan impresif dengan memecahkan rekor Lucy Nthenya pada ajang tahun lalu, sekaligus rekor pribadinya di tahun 2022.
Odekta mengaku tidak menyangka bisa memecahkan rekor pada Semarang 10K 2024, apalagi melihat persaingan pada ajang tahun ini bertajuk "Step Up Your Limit" tersebut diikuti pelari-pelari terbaik nasional.
"Tahun ini ngumpul semua atlet nasional, baik cowok maupun cowok. Kita sudah tau kemampuan masing-masing. Jadi, benar-benar persiapan harus sebaik mungkin," katanya.
Tak hanya berlari, kata dia, Semarang 10K juga menarik karena bisa sekaligus menikmati ikon-ikon Kota Atlas, seperti kawasan Kota Lama yang penuh bangunan bersejarah.
Peringkat kedua kategori putri nasional diraih Novia Nur Nirwani dengan catatan waktu 37,00 menit, dan urutan ketiga ditempati Dwi Tiansi Anggraini dengan waktu 37,55 menit.
Sementara untuk juara kategori nasional putra disabet oleh Robi Syianturi dengan waktu 31,25 menit, diikuti oleh Rikki Marthin Luther S, dan Immanuel P. Hutasoit.
Juara kategori pelajar putra dimenangi oleh Abror Damar Maulana Taufik dengan waktu 38,09 menit, diikuti oleh Muhammad Nur Hafidz dan Parves Yahya.
Untuk kategori pelajar putri diraih oleh Mahardini Citra Aulia Pratiwi dengan catatan waktu 47,35 menit, diikuti oleh Chrysilla Putri Bintarti dan Nagita Yuniar Kurniasari.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi kesuksesan ajang tahunan yang digelar Pemerintah Kota Semarang dan Harian Kompas itu.
Ia tidak menyangka antusias para pelari untuk mengikuti ajang tersebut sangat besar meski kuotanya pada tahun ini sudah ditambah menjadi 2.500 peserta.
Diakui Ita, sapaan akrab Hevearita, pergelaran Semarang 10K memberikan dampak sangat besar bagi Kota Semarang, terutama ekonomi, pariwisata, dan olahraga.
"Selama ini rutenya kan tengah kota dan kawasan heritage, seperti Lawang Sewu sampai Kota Lama. Ke depan, kami pengen juga memperkenalkan wilayah lain. Semarang kan punya pantai juga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Atlet asal DKI Jakarta itu mencatatkan waktu tercepat, yakni 34 menit 45 detik pada ajang lari tahunan yang mengambil start dan finis di kompleks Balai Kota Semarang.
Pada 2022, Odekta juga mengikuti ajang Semarang 10K dan mencatatkan waktu tercepat yakni 35 menit 5 detik, dan kemudian dipecahkan pada Semarang 10K 2023 oleh pelari putri asal Kenya Lucy Nthenya Ndambuki dengan catatan waktu 34 menit 55 detik.
Kini putri pasangan Marlin Naibaho dan Nurcahaya Manalu itu kembali membuktikan kemampuannya dengan memecahkan rektor pada Semarang 10K 2024.
Peraih tiga medali emas di PON XXI Aceh-Sumut 2024 tersebut mencatatkan penampilan impresif dengan memecahkan rekor Lucy Nthenya pada ajang tahun lalu, sekaligus rekor pribadinya di tahun 2022.
Odekta mengaku tidak menyangka bisa memecahkan rekor pada Semarang 10K 2024, apalagi melihat persaingan pada ajang tahun ini bertajuk "Step Up Your Limit" tersebut diikuti pelari-pelari terbaik nasional.
"Tahun ini ngumpul semua atlet nasional, baik cowok maupun cowok. Kita sudah tau kemampuan masing-masing. Jadi, benar-benar persiapan harus sebaik mungkin," katanya.
Tak hanya berlari, kata dia, Semarang 10K juga menarik karena bisa sekaligus menikmati ikon-ikon Kota Atlas, seperti kawasan Kota Lama yang penuh bangunan bersejarah.
Peringkat kedua kategori putri nasional diraih Novia Nur Nirwani dengan catatan waktu 37,00 menit, dan urutan ketiga ditempati Dwi Tiansi Anggraini dengan waktu 37,55 menit.
Sementara untuk juara kategori nasional putra disabet oleh Robi Syianturi dengan waktu 31,25 menit, diikuti oleh Rikki Marthin Luther S, dan Immanuel P. Hutasoit.
Juara kategori pelajar putra dimenangi oleh Abror Damar Maulana Taufik dengan waktu 38,09 menit, diikuti oleh Muhammad Nur Hafidz dan Parves Yahya.
Untuk kategori pelajar putri diraih oleh Mahardini Citra Aulia Pratiwi dengan catatan waktu 47,35 menit, diikuti oleh Chrysilla Putri Bintarti dan Nagita Yuniar Kurniasari.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi kesuksesan ajang tahunan yang digelar Pemerintah Kota Semarang dan Harian Kompas itu.
Ia tidak menyangka antusias para pelari untuk mengikuti ajang tersebut sangat besar meski kuotanya pada tahun ini sudah ditambah menjadi 2.500 peserta.
Diakui Ita, sapaan akrab Hevearita, pergelaran Semarang 10K memberikan dampak sangat besar bagi Kota Semarang, terutama ekonomi, pariwisata, dan olahraga.
"Selama ini rutenya kan tengah kota dan kawasan heritage, seperti Lawang Sewu sampai Kota Lama. Ke depan, kami pengen juga memperkenalkan wilayah lain. Semarang kan punya pantai juga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024