Perumda PAM Jaya menggandeng Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) untuk mengkaji secara mendalam terkait ketahanan air yang menjadi kebutuhan dasar di DKI Jakarta.
"Kerja sama ini sejalan dengan visi Presiden tentang swasembada air, di mana PAM Jaya akan terus berkomitmen untuk menjaga ketahanan air di DKI Jakarta," kata Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Arief mengatakan kerja sama ini mencakup penelitian berbagai aspek terkait pengelolaan air bersih, tantangan infrastruktur, ancaman terhadap sumber daya air, serta strategi pertahanan dalam menghadapi potensi krisis air di masa depan.
"Selain itu, Lemhannas dan PAM Jaya juga akan merumuskan kebijakan untuk memperkuat sistem penyediaan air yang aman dan berkelanjutan bagi warga Jakarta," ujarnya.
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga menekankan pentingnya swasembada air sebagai bagian dari program prioritas swasembada energi.
Menyambut hal itu, lanjut Arief, PAM Jaya berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan dan infrastruktur guna memastikan distribusi air bersih yang merata bagi seluruh warga Jakarta.
"Nota kesepahaman ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antar lembaga dalam menciptakan ketahanan air yang lebih tangguh dan menjawab tantangan kebutuhan air bersih," tuturnya.
Arief menyampaikan melalui MoU ini diharapkan dapat menjadikan Jakarta sebagai contoh sukses pengelolaan air bersih yang berkelanjutan dan berdaulat.
"Upaya ini merupakan komitmen PAM JAYA untuk mendukung agenda nasional dalam mencapai swasembada air untuk seluruh Indonesia," katanya.
Nota kesepahaman atau MoU antara PAM JAYA dengan Lemhanas RI melibatkan sejumlah perguruan tinggi ternama antara lain, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sumatera Utara, Universitas Islam Sumatera Utara, Universitas Semarang, Institut Teknologi Kalimantan, Institut Ilmu Sosial dan Manajemen (STIAMI) serta lainya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024