Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, menegaskan mitigasi bencana dan peningkatan infrastruktur menjadi prioritas utama pemerintah daerah dalam mengurangi risiko dampak banjir di sejumlah daerah.
"Kami akan fokus pada mitigasi bencana dan perbaikan infrastruktur yang terdampak. Langkah ini sangat diperlukan untuk mengurangi risiko kerawanan pangan dan memulihkan akses vital masyarakat," kata Harisson saat menyerahkan bantuan sebanyak 300 paket pangan di Puskesmas Sungai Pinyuh, Jumat.
Harisson menjelaskan bahwa banjir yang melanda Kalimantan Barat saat ini merupakan dampak dari musim penghujan yang diperburuk oleh perubahan iklim global.
"Suhu di kutub semakin menghangat, menyebabkan es mencair dan permukaan air laut naik dan menyebabkan fenomena banjir rob kini terjadi di banyak tempat. Namun, pemerintah akan terus hadir dan bekerja untuk membantu masyarakat di tengah situasi ini," tuturnya.
Ia menambahkan, selain memenuhi kebutuhan pangan warga terdampak, pemerintah juga memprioritaskan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat banjir.
Saat meninjau lokasi banjir, Harisson melihat langsung kondisi jembatan penghubung antara Desa Peniti Besar dan Desa Peniti Dalam II yang ambruk. Jembatan ini merupakan akses utama bagi masyarakat, terutama anak-anak yang harus pergi ke sekolah.
"Jembatan tersebut harus segera diperbaiki dan untuk sementara, anak-anak sekolah terpaksa dijemput menggunakan perahu oleh Danramil dan Kapolsek. Kami akan mengupayakan perbaikan dengan memanfaatkan dana APBD, meskipun prosesnya memerlukan waktu," katanya.
Selain itu, Harisson juga mengunjungi tempat penampungan sementara di salah satu SD di wilayah tersebut, di mana beberapa warga telah mengungsi. Dua pasien yang ditemukan di lokasi akan segera dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Dalam kesempatan tersebut, Harisson menyerahkan 300 paket pangan sebagai bagian dari intervensi pemerintah untuk mengatasi kerawanan pangan, pengendalian inflasi, serta pencegahan stunting. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir.
"Tugas pemerintah adalah membantu masyarakatnya. Kita tidak boleh saling menyalahkan. Justru ini saatnya kita bergotong royong dan saling membantu," katanya.
Harisson menekankan bahwa langkah-langkah mitigasi bencana, seperti perbaikan infrastruktur dan penguatan sistem perlindungan sosial, akan menjadi fokus utama pemerintah daerah untuk mengantisipasi bencana di masa depan.
"Pemulihan pasca-bencana bukan hanya soal memberikan bantuan, tetapi juga memastikan infrastruktur dan sistem mitigasi bencana yang kuat agar masyarakat lebih siap menghadapi tantangan yang ada," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024