Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menggandeng Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kementerian PUPR untuk menangani kerusakan jalan dampak banjir yang melanda Kecamatan Sungai Ambawang, khususnya di tiga desa terdampak, yakni Lingga, Teluk Bakung, dan Pancaroba.
"Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan infrastruktur jalan yang rusak akibat banjir dapat segera diperbaiki, terutama menjelang arus mudik Lebaran," kata Bupati Kubu Raya, Kalbar, Sujiwo, di Sungai Raya, Selasa.
Sujiwo menegaskan bahwa pemerintah daerah telah menetapkan status tanggap darurat dan terus berkoordinasi dengan BPJN guna mempercepat langkah penanganan.
"Kami berharap setelah kondisi kering, Kementerian PUPR bisa segera melakukan perbaikan jalan agar akses masyarakat tidak terganggu, apalagi menjelang Idul Fitri," tuturnya.
Menurutnya, jika perbaikan jalan tidak segera dilakukan, dikhawatirkan akan terjadi kemacetan parah yang dapat menghambat mobilitas warga dan distribusi logistik.
Perwakilan BPJN Kalimantan, Sofyan, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah langkah awal dalam menangani dampak banjir, termasuk penutupan lubang jalan dan pengerukan sungai untuk mempercepat aliran air.
"Kami akan mengusulkan dana tanggap darurat untuk memperbaiki bahu jalan dengan penimbunan pasir dalam geomet. Selanjutnya, kami akan menggelar material sirtu untuk mempercepat pengeringan jalan sehingga arus lalu lintas kembali normal," kata Sofyan.
Ia menambahkan bahwa pada Januari lalu, BPJN juga telah melakukan peninggian jalan sepanjang 280 meter di titik yang sering terdampak banjir, yang terbukti efektif dalam mengurangi genangan dan kemacetan.
Dengan adanya kerja sama antara Pemkab Kubu Raya dan BPJN, diharapkan infrastruktur yang terdampak banjir dapat segera diperbaiki, sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan lancar tanpa hambatan akibat kerusakan jalan.