Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Kalimantan Barat menyalurkan bantuan berupa uang tunai masing-masing sebesar Rp1,8 juta kepada 255 petugas fardhu kifayah di daerah itu.
"Selain itu juga ada bantuan uang tunai Rp3,6 juta kepada masing-masing 37 guru madrasah diniyah takmiliyah," ujar Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono saat menyerahkan bantuan secara simbolis di Aula Rumah Jabatan Wali Kota, Senin.
Ia menerangkan bahwa Pemkot Pontianak setiap tahunnya rutin menggelar kegiatan serupa sebagai upaya meringankan beban masyarakat, khususnya yang bertugas di bidang keagamaan. Terlebih di bulan Ramadhan menjadi momentum meningkatkan rasa kebersamaan.
“Ini memberikan semangat kepada petugas fardhu kifayah dan madrasah diniyah. Mereka punya tugas mulia dan ini bentuk apresiasi kepada petugas utama di momen Ramadan, sekaligus silaturahmi,” jelas dia.
Menurutnya petugas fardhu kifayah memiliki peran vital dalam menggugurkan kewajiban seorang muslim ketika ada wafatnya seseorang di sekitar. Oleh karenanya Edi menilai, petugas fardhu kifayah harus regenerasi. Pihaknya berencana untuk membuat pelatihan rutin fardhu kifayah bagi pemuda.
“Kita akan lakukan pelatihan untuk generasi muda, pengurus masjid, petugas fardhu kifayah baik laki-laki dan perempuan. Karena ke depan jumlah penduduk semakin banyak dan warga yang meninggal akan meningkat, jadi harapannya anak muda bisa melanjutkan pengurusan jenazah sesuai rukun-rukun,” papar dia.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Kota Pontianak Muhammad Yasin menambahkan, bantuan tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Pontianak tahun 2025.
“Kegiatan ini menggunakan anggaran Bagian Kesra Setda Kota Pontianak tahun 2025,” sebutnya.
Adapun dasar pelaksanaan bantuan ini adalah SK Wali Kota Pontianak nomor 86 tahun 2025, kemudian untuk guru madrasah diniyah takmiliyah SK nomor 53 tahun 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi akan pentingnya fardhu kifayah.
“Semula kegiatannya sering dilaksanakan di Kantor Wali Kota dan sekarang kita pindah ke Aula Rumah Jabatan mengingat banyak yang sepuh khawatir tidak bisa naik tangga,” kata dia.
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2025