Pemerintah Kabupaten Kubu Raya memaksimalkan keberadaan pasar rakyat sebagai pusat pertumbuhan ekonomi masyarakat, kata Bupati Kubu Raya Sujiwo yang meninjau Pasar Sejati di Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Senin. 

"Pasar ini pernah beroperasi, namun beberapa hal menyebabkan terbengkalai. Padahal kondisinya sangat representatif, lahannya luas, area parkir memadai, dan bangunannya masih cukup baik. Sayang jika tidak dimanfaatkan," kata Sujiwo.

Ia mengatakan Pasar Sejati dibangun dengan anggaran pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Perdagangan. Karena itu, pemerintah daerah akan mengoptimalkan aset tersebut dengan melakukan rehabilitasi bangunan, mengaktifkan kembali instalasi listrik dan PDAM, serta memvalidasi calon pedagang yang akan menempati lapak.

"Nanti kita lakukan berbagai upaya agar pasar ini kembali ramai. Pemerintah akan melakukan penetrasi dan intervensi supaya setelah diresmikan, pasar ini benar-benar kembali berfungsi," katanya.

Sujiwo mengatakan pasar rakyat memiliki peran penting sebagai pusat perekonomian daerah. Selain menjadi tempat transaksi jual beli, pasar juga mendorong perputaran uang di tengah masyarakat. Untuk itu, pemerintah daerah menjadikan penataan dan optimalisasi pasar sebagai salah satu fokus pembangunan.

"Kita akan melakukan penataan dan upgrade pasar-pasar yang membutuhkan perhatian. Untuk itu diperlukan dukungan anggaran. Saya tidak ragu mengalokasikan dana, bahkan sudah berkomunikasi dengan pemerintah pusat untuk pembangunan beberapa pasar strategis," ujar dia.

Ia mengaku optimistis setelah proses penataan dan optimalisasi dilakukan, keberadaan pasar rakyat akan memberi dampak besar terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Mohon doa dan dukungannya, karena kita sudah menemukan formula terbaik. Dalam waktu dekat, kita akan melakukan groundbreaking kerja sama dengan BRU (Bumi Raya Utama) untuk mendukung pendataan pasar ini," kata Sujiwo.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2025