Sao Paulo, Brazil (Antara Kalbar) - Saat tuan rumah Brazil membuka Piala Dunia 2014 dengan bertanding melawan Kroasia pada tanggal 12 Juni lalu, Tuhan diyakini juga akan membantu pemain di lapangan.
Dan siapapun yang mencatat gol pertama untuk Brazil, kemungkinan besar Yesus yang akan dianggap berperan.
Semua orang mengetahui sepakbola disamakan dengan agama di negara itu.
Agama juga "diterjemahkan" dalam pertandingan.
Tingkah laku pemain di dalam dan di luar lapangan mewakili kehidupan beragama di sana.
Anda akan mengetahui pemain yang beragama Katolik karena memulai pertandingan dengan membuat tanda salib.
Setelah kemenangan pada final Piala Dunia 2002, semua anggota tim berdoa, berlutut bersama.
Sebagian pemain mencopot kaus dengan tulisan "Saya milik Yesus."
Brazil adalah negara dengan mayoritas penduduk beragama Katolik sejak dijajah Portugal abad ke 16.
Pada tahun 1940-an, 99% penduduknya beragama Katolik.
Tetapi saat ini penganut agama itu menjadi 63%, sementara terjadi peningkatan warga beragama Protestan, Islam, Buddha dan agama Brazil-Afrika seperti Candomblé dan Umbanda.
Menurut Profesor Carmen Rial, pakar antropolog sosial dari Universitas Federal di Santa Catarina, hampir semua dari 60 pemain bola Brasil yang dia wawancara taat dalam beragama.
"Para pemain bola sangat taat terhadap hukum Tuhan, namun mereka juga mematuhi peraturan pelatih dan klub. Mereka juga menghargai disiplin, faktor sangat penting dalam karir mereka," kata Rial.
"Saya yakin dalam setiap gol yang dicetak akan diikuti dengan ucapan terima kasih kepada Tuhan."
"Namun kemungkinan kita tidak akan banyak menyaksikan ketaatan dalam beragama secara demonstratif di Piala Dunia seperti yang kita lihat sebelumnya, paling tidak sampai mereka menang! Bila menang, perayaannya akan sangat kentara (menunjukkan ketaatan beragama," tambahnya.
(bbc)