Singkawang (Antara Kalbar) - Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Singkawang menggelar pelatihan pemandu wisata dan pembuatan paket wisata, bagi pemandu wisata yang ada di kota itu.
"Melalui pelatihan ini diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan. Sehingga selain menjadikan wisatawan betah berlama-lama di Kota Singkawang juga menjadi daya tarik agar wisatawan kembali berkunjung ke Kota Singkawang," kata Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Singkawang, Bosni di Singkawang, Selasa.
Dia mengatakan, pelatihan tersebut juga dimaksudkan agar pelayanan dapat memberikan kenyamanan ke pengunjung. Selain itu menjelaskan potensi wisata, objek wisata secara terperinci dan jelas kepada wisatawan.
Menurutnya, selama ini, pembuatan paket wisata di Kota Singkawang masih belum optimal. Diharapkan peserta juga mampu membuat paket wisata, karena Singkawang belum optimal membuat paket wisata khususnya dalam pengemasannya.
"Saya berharap ini bukan sekadar pelatihan, tapi saling sharing pengetahuan peserta dalam rangka meningkatkan SDM pemandu wisata," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Asosiasi Tour dan Travel (Asita) Kalbar, Nugroho Henray Eka Saputra, yang menilai bahwa kegiatan ini sangat penting dalam memajukan pariwisata di sebuah daerah.
"Karena bagaimana kita bisa memajukan pariwisata di sebuah daerah, kalau kita tidak mempunyai sumber daya manusia pariwisata yang mumpuni dan mampu untuk membawa wisatawan ke daerah tersebut," kata Nugroho.
Artinya, kata dia, pemandu wisata harus siap jangan "selembe-selembe" (santai, red) tetapi "by design". Di samping sumber dayanya harus siap, menurutnya produk juga harus siap.
Menurutnya, kemajuan pariwisata juga sangat berpengaruh terhadap ada tidaknya paket atau produk wisata daerah (destinasi).
"Sehingga ini menjadi suatu tuntutan untuk memajukan pariwisata di Singkawang," tuturnya.
Nugroho berharap, kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan setiap tahunnya dan harus di evaluasi sampai sejauh mana hasil dari kegiatan tersebut.
"Artinya, kawan-kawan yang sudah mengikuti pelatihan pemandu wisata dan pembuatan paket wisata juga harus di data, sehingga harus ada tanda daftar usaha pariwisata pemandu wisata," katanya.
Karena menurut Undang-Undang Pariwisata Nomor 9 tahun 2010 pemandu wisata harus didaftar melalui tanda daftar usaha pariwisata.
"Dan harapan saya dengan adanya kegiatan ini akan membuat pariwisata di Singkawang semakin maju dan baik," tuturnya.
Menurutnya, sebagian wisatawan domestik yang ada di wilayah Indonesia pasti sudah tahu dengan Singkawang. Namun alangkah baiknya jika Singkawang ini lebih dikenal sampai Go Internasinal.
"Minimal Singkawang dikenal Regional ASEAN, artinya Singkawang harus dikenal di Sarawak, Brunai, Sabah, Labuan, Semenanjung Malaysia, Singapura dan Thailand," katanya.
Maka dari itu, dia menginginkan Singkawang agar selalu tampil pada even-even promosi. "Artinya, sebuah produk yang bagus kalau tidak di promosikan atau promosinya tidak tepat, maka produk itu pembelinya hanya di situ-situ saja," katanya.
Dikatakan dia, jika Singkawang merupakan permatanya pariwisata Kalimantan Barat. "Berkaca dari Motto Pasti ke Singkawang, jangan hanya berlaku untuk domestik saja tapi juga mancanegara," ujarnya.
Maka dari itu, dia mengharapkan agar Pemda setempat harus lebih agresif dan progresif dalam mempromosikan Singkawang ke luar. "Jangan hanya kita sama kita saja yang tahu dengan Singkawang," ungkapnya.
Contoh nyata, dua even Cap Go Meh dan Gawai Dayak yang sudah masuk dalam kalender pariwisata nasional 2017. "Jangan sampai even yang sudah kita promosikan ke luar ini, tapi ketika orang datang justru kita sendiri yang tidak siap lantaran pemandu wisatanya tidak ada," kata dia.
(KR-RDO/N005)