Pontianak (Antaranews Kalbar) - Ketua Komisi VII DPR RI Gusti Irawan Pasaribu mengatakan pihaknya minta PT PLN untuk melakukan efisiensi anggaran guna menutup kerugian yang dialami perusahaan listrik negara tersebut.
"Untuk menutup kerugian yang dialami PLN, tidak ada langkah lain selain melakukan efisiensi pada berbagai sektor. Kami dari Komisi VII juga sudah melakukan upaya proteksi kepada PLN, dimana kita mendorong agar Domestic Market Obligation batu bara, sebagai bahan bakar utama yang banyak digunakan PLN bisa tetap stabil," kata dia saat melakukan kunjungan kerja di Pontianak, Kamis.
Menurutnya, DMO itu juga sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM No.23 K/30/MEM/2018 tentang Penetapan Presentase Minimal Penjualan Batubara Untuk Kepentingan Dalam Negeri Tahun 2018.
Baca juga: DPR komitmen dukung pembangunan PLTN Kalbar
Melalui Kepmen ESDM tersebut diputuskan bahwa setiap pemegang Izin Usaha Penambangan (IUP) Batubara tahap operasi produksi dan pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) wajib menjual 25 persen produksi batubaranya untuk kepentingan dalam negeri.
Kemudian disusul lagi dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri ESDM No. 1395 K/30/MEM/2018 pada awal Maret 2018 tentang Harga Jual Batubara Untuk Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Umum, dimana Pemerintah telah menetapkan harga penjualan batubara dalam negeri untuk penyediaan tenaga listrik sebesar US$ 70 per ton (harga FOB vessel untuk batubara acuan dengan spesifikasi CV 6,322 kcal/kg GAR).
"Namun, yang menjadi permasalahan, berkembang menjadi polemik adalah adanya penentuan harga DMO yang jauh berada dibawah harga pasar batubara internasional saat ini. Hal ini mengakibatkan PLN harus membeli batu bara dengan kurs dolar yang saat ini sangat berpengaruh besar pada pengeluaran PLN," tuturnya.
Baca juga: Ini strategi PLN untuk kurangi impor listrik
Yang juga menyebabkan PLN mengalami kerugian hingga Rp18,50 triliun, katanya, adanya kenaikan harga batubara dan BBM. Sementara, PLN tidak dapat meningkatkan tarif listrik sampai 2019.
Kerugian tersebut memang tidak dapat dikontrol oleh perusahaan. Ia menambahkan salah satu cara agar bisa mengurangi rugi sampai penghujung tahun ini dengan cara menambah subsidi kepada pelanggan 450 VA.
Dengan penambahan subsidi itu akan dapat mengurangi kerugian sampai akhir tahun nanti.
"Selain itu, tidak ada cara lain, efisiensi harus dilakukan di berbagai bidang oleh PLN, agar kerugian tersebut bisa teratasi," katanya.
Legislator minta PLN lakukan efisiensi anggaran terkait kerugian
Kamis, 1 November 2018 16:29 WIB