Mekkah (ANTARA) - Kepala Daerah Kerja Mekkah Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2019 Subhan Cholid menyatakan ingin meluruskan anggapan setelah namanya terseret dalam kontroversi soal pemimpin doa dalam upacara penghormatan terakhir bagi KH Maimoen Zubair.
“Banyak yang menyudutkan saya kemudian menjadikan meme, sekarang ini banyak beredar di medsos maupun di media lainnya yang pertama saya tidak pernah mengucapkan kalimat yang di meme-kan itu,” kata Subhan Cholid di Kota Mekkah, Rabu.
Beredar di sejumlah media di Indonesia bahwa Subhan Cholid telah membantah tentang Habib Rizieq yang memimpin doa dalam acara pemakaman Mbah Moen di Ma’la.
Padahal ia menegaskan, Subhan hanya mengikuti prosesi upacara penghormatan kepada kiai kharismatik asal Rembang yang menghembuskan napas terakhir di RS Al Noor Mekkah itu hanya sampai Wisma Daerah Kerja (Daker) Mekkah saja.
“Beberapa yang dikonfirmasi teman-teman media ke saya adalah prosesi sejak berita meninggalnya KH Maimoen Zubair sampai kemudian diberangkatkan ke Wisma Daker ini ke Masjidil Haram,” katanya.
Ia menegaskan selama berada di Wisma Daker ini karena memang tempatnya yang terbatas maka pihaknya menerapkan pentahapan kepada pentakziah yang ingin berbelasungkawa sekaligus mendoakan Mbah Moen.
“Setiap kali tahap itu siapa yang menjadi imam salat itu, nah beliaulah yang memimpin doa,nah itu berkali-kali dilaksanakan dan banyak sekali para tokoh yang kemudian memimpin doa itu,” katanya.
Di antara tokoh yang memimpin itu kata dia, adalah Kiai Anwar Manshur Pengelola Ponpes Lirboyo, Kiai Bunyamin Ruchiyat Pengelola Ponpes Cipasung Singaparna, dan sejumlah pemuka agama dan tokoh lain.
Pada Selasa (6/8) pukul 10.30 waktu setempat, kemudian dilaksanakan upacara pemberangkatan jenazah.
Dalam upacara tersebut kata Subhan, mereka yang menyampaikan sambutan pelepasannya yakni Dubes Republik Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, dan Menag Lukman Hakim Saifuddin.
Selesai sambutan tersebut jenazah diberangkatkan menuju Masjidil Haram untuk disalatkan kemudian dibawa ke Ma’la untuk dimakamkan.
“Dari situ saya sampaikan karena selanjutnya saya ada tugas-tugas lain yang saya tidak mengikuti prosesi selama di Ma’la,” katanya.
Kadaker Mekkah klarifikasi siapa pemimpin doa untuk Mbah Moen
Kamis, 8 Agustus 2019 4:50 WIB