Pontianak (ANTARA) - Selain berkomitmen untuk memperbarui ketaatan, ibadah haji bertujuan Liyasyhadu manafia lahum yakni agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka, kata Khatib Shalat Idul Adha 1440 H, di masjid Raya Mujahidin Pontianak, Dr H Harjani Hefni, Lc, MA.
Khatib tersebut menyatakan, maksud berbagai manfaat tersebut, mencakup seluruh manfaat, dunia dan akhirat. Berkumpulnya manusia dalam jumlah besar, membuka peluang untuk membangun relasi sosial baru yang kuat antaranggota.
Manfaat akhirat terlalu banyak untuk disebutkan. Shalat di Masjidil Haram yang pahalanya seratus ribu kali lebih banyak dibandingkan shalat di tempat lain, thawaf dan menempelkan diri di dinding Ka'bah yang menghapuskan dosa, wukuf di Arafah dengan peluang doa yang mustajab dan manfaat lain.
Kata khatib lagi, Haji juga adalah madrasah kesabaran. Karena ibadah haji harus ditempuh para jamaah dengan rasa lelah.
Sabar dalam ibadah haji ada tiga macam, yaitu pertama sabar untuk tidak melakukan kemaksiatan yang dapat merusak ibadah, kedua sabar dalam ketaatan, ketiga sabar atas setiap ketentuan yang terjadi.
Haji dan kesabaran adalah satu kesatuan untuk memuliakan hamba-Nya melalui ujian kesabaran.
Haji juga mengajarkan semangat pengorbanan. Beragam pengorbanan diberikan oleh jamaah haji, berupa harta, tenaga, waktu, mental, bahkan terkadang nyawa.
Tanpa kesiapan berkorban atas semua itu, seseorang tidak akan sampai ke Tanah Suci untuk memenuhi panggilan Allah.
Haji adalah madrasah kesabaran
Minggu, 11 Agustus 2019 16:03 WIB