Jakarta (ANTARA) - Suzuki Indonesia secara bertahap mulai mengoperasikan kembali pabrik mereka, setelah menghentikan sementara kegiatan operasional pabrik pada 13 April-22 Mei.
Menurut keterangan resmi yang diterima ANTARA, Jumat, keputusan ini diambil untuk memenuhi kebutuhan ekspor karena pasar internasional mulai berangsur pulih dari dampak pandemi COVID-19.
"Pabrik Suzuki mulai beroperasi kembali secara bertahap untuk memenuhi permintaan ekspor, mengingat pasar internasional sudah mulai pulih pascapandemi COVID-19," kata President Director PT Suzuki Indomobil Motor/PT Suzuki Indomobil Sales, Seiji Itayama.
Baca juga: Suzuki perpanjang penutupan pabrik di Indonesia
"Namun, pada tahap awal ini kami akan mengurangi volume produksi, dan secara bertahap akan kami lakukan evaluasi agar volumenya bisa ditingkatkan," ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Itayama memastikan bahwa pihaknya tetap menjalankan Suzuki Hygiene Commitment dan standar protokol kesehatan yang diberlakukan pemerintah untuk seluruh karyawan dalam pengoperasian pabrik.
Menurutnya, ini adalah langkah untuk beradaptasi dengan tatanan kehidupan baru atau new normal sambil terus mendukung perekonomian Indonesia.
Pabrik Suzuki beroperasi kembali secara bertahap. Dari ketiga lokasi pabrik yang ada di Cakung, Cikarang, dan Tambun yang terbagi menjadi Tambun 1 dan Tambun 2, pabrik Tambun 2 merupakan area yang belum akan beroperasi.
Hal ini dikarenakan pabrik Tambun 2 merupakan lokasi produksi model-model yang lebih banyak ditujukan untuk pasar domestik, seperti New Carry Pick Up, APV, dan Karimun Wagon R.
Baca juga: Suzuki Resmikan Pabrik Terbesar dan Terluas di Indonesia
Sementara di lokasi pabrik lainnya, Suzuki memastikan seluruh kegiatan operasional dipantau dengan ketat dan memenuhi regulasi pemerintah mengenai physical distancing.
Karyawan akan dipastikan untuk mengenakan masker, selalu mencuci tangan, hingga menjaga jarak aman dengan karyawan lainnya.
Suzuki membagi jadwal makan siang di pabrik menjadi 2 shift sehingga tidak terjadi penumpukan orang serta membuat sekat di atas meja makan. Selain itu, di beberapa lokasi kerja yang tidak memungkinkan untuk dilakukan physical distancing, seperti di line production, dipasangi sekat di antara karyawan untuk meminimalkan risiko penularan virus.
Di samping memprioritaskan kualitas ekspor dan pelayanan ke pelanggan, Suzuki juga tetap fokus pada keamanan dan keselamatan karyawan.
"Kami berupaya dengan optimal mendukung perekonomian Indonesia dan memprioritaskan kualitas layanan untuk pelanggan. Namun, keselamatan dan kesehatan karyawan juga tetap menjadi fokus kami. Kami harap keputusan ini adalah yang terbaik untuk semua pihak pada saat pandemi Covid-19 ini," kata Itayama.
Baca juga: Suzuki dan Toyota sepakat berkolaborasi di bidang baru
Baca juga: Banyak dipakai sebagai ambulans, penjualan Suzuki APV naik
Baca juga: Maruti Suzuki tarik 5.900 unit kendaraan komersial