Pontianak (ANTARA) - Lembaga Gemawan melakukan edukasi kepada siswa-siswi SMA Negeri 1 Mempawah tentang pentingnya menjaga ekosistem mangrove di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
"Kita bersyukur antusiasme peserta pada kegiatan ini sangat nampak. Dalam kegiatan ini kami menyampaikan materi tentang pentingnya menjaga ekosistem mangrove demi keberlangsungan kehidupan," kata Koordinator Community Organizer (CO) Gemawan Wilayah Kabupaten Mempawah, Lani Ardiansyah, di Mempawah, Kamis.
Lani menjelaskan, Kalimantan Barat memiliki mangrove seluas 177.023,738 ha. Kawasan hutan mangrove ini terutama tersebar di lima kabupaten, yakni Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Sambas, Kabupaten Mempawah, Kabupaten Kayong Utara, dan Kabupaten Ketapang.
Mengingat mangrove merupakan salah satu ekosistem laut yang memiliki peranan sangat penting bagi kehidupan masyarakat pesisir, maka rehabilitasi kawasan mangrove perlu dilakukan agar luasan hutan mangrove terus bertambah.
"Bertambahnya ekosistem mangrove berdampak positif terhadap resiliensi pesisir Kalimantan Barat dan menjadi sumber penghidupan yang tidak hanya bernilai ekonomi bagi masyarakat, tapi menunjang keberlangsungan kehidupan manusia," tuturnya.
Dia menambahkan, ekosistem mangrove memiliki peran besar dalam menghadapi perubahan iklim yang sekarang terjadi.
Berangkat dari persoalan tersebut, Lembaga Gemawan menggandeng sejumlah pihak untuk mewujudkan kawasan Borneo Mangrove Center, yakni sabuk mangrove yang mengikat pesisir Borneo dalam satu kesatuan. Untuk merealisasikannya, dilakukanlah Borneo Mangrove Action.
Payung besar kegiatan ini, jelas Lani, adalah Aksi Jaga Pesisir (SIGAP). "Selama ini Gemawan telah beraktivitas di kawasan pesisir. Borneo Mangrove Action ini adalah bagian dari SIGAP," kata dia.
Melalui Borneo Mangrove Action, Gemawan mengangkat potensi dan peran mangrove bagi alam dan manusia.
Lani juga menjelaskan peran penting mangrove yang mampu menyerap karbon/ Gas CO² lebih banyak dari jenis tumbuhan lain. Hutan mangrove juga berperan sebagai rumah bagi beragam keanekaragaman hayati, seperti ikan tembakul, tengkuyung, kepah, kepiting, burung dan juga primata endemik mangrove, bekantan, yang kini hampir punah.
"Begitu banyak kebaikan ketika manusia mampu melindungi mangrove, tanaman ini memiliki nilai secara ekonomi yang mampu meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat," katanya.
Pihaknya yakin aksi ini memerlukan keterlibatan generasi muda Kalimantan Barat, karena itu pihaknya melakukan sosialisasi agar memantik kebanggaan generasi muda kita atas keberadaan ekosistem mangrove dengan mengangkat pesan Love Mangrove.
Lebih lanjut, ia mengatakan tujuan mereka menyampaikan kepada para siswa siswi tentang pentingnya fungsi ekosistem mangrove untuk kehidupan manusia, yaitu mencegah adanya kerusakan seperti akibat abrasi air laut, dan sebagai penahan ombak.
"Dengan menyampaikan ini, kami berharap cinta mereka terhadap mangrove juga dapat tumbuh," katanya lagi.
Ucup menerangkan, Kalimantan Barat sempat dinominasikan sebagai bagian dari World Mangrove Center. Sayangnya, hal itu belum terealisasi. "Love Mangrove ini adalah pesan kebanggaan dan cinta generasi muda Kalimantan Barat terhadap keberadaan mangrove," katanya.
Borneo Mangrove Action tidak terbatas pada aksi penanaman mangrove. Berbagai aksi bisa ditunjukkan, seperti donasi uang, bibit, foto, bahkan artikel. “Hal-hal mudah bisa kita lakukan untuk mendengungkan pesan Love Mangrove ke dunia,” tutupnya.
Yorie Aira Rizkyesa selaku Siswa SMAN 1 Mempawah yang mengikuti kegiatan tersebut, mengaku senang dengan adanya edukasi yang dilakukan oleh Gemawan, karena menurutnya kegiatan ini sangatlah bermanfaat terhadap pengetahuan mangrove di Lingkungan Pelajar
"Saya berharap dengan adanya kegiatan ini timbul kepedulian terhadap abrasi di pesisir pantai Mempawah," harapnya.
Sementara itu, Garciac Febrianto selaku Waka Kesiswaan SMAN 1 Mempawah menuturkan rasa berterima kasihnya kepada Gemawan karena telah melakukan edukasi peduli pesisir terhadap siswa siswi SMAN 1 Mempawah.
"Saya berharap kegiatan seperti ini tetap dilakukan secara kontinyu agar bisa menimbulkan karakter kepedulian lingkungan terhadap siswa siswi," harapnya.