Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tingkat kecamatan memprioritaskan usulan untuk rehabilitasi drainase di Kecamatan Pontianak Tenggara.
“Pembangunan drainase ini juga sudah kami sepakati bersama Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih, Pak Edi Kamtono dan Bahasan. Kami menilai perlunya pembangunan drainase yang berkualitas,” ujar Penjabat Wali Kota Pontianak Edi Suryanto di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan Musrenbang Kecamatan Pontianak Tenggara menekankan pentingnya membuat skala prioritas pembangunan.
Selama ini, dirinya menilai, hasil musyawarah seringkali berkutat pada pembuatan jalan lingkungan.
Pada tahun ini, ia menekankan untuk memprioritaskan usulan rehabilitasi drainase.
“Ke depan Pemerintah Kota Pontianak akan fokus meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Tapi kami ingatkan untuk berpikir membantu masyarakat yang sifatnya produktif,” kata dia.
Berbagai persoalan di Kecamatan Pontianak Tenggara juga dibahas oleh berbagai unsur, mulai dari RT, RW, lurah, camat, akademisi, hingga organisasi perangkat daerah terkait. Masalah yang membutuhkan penyelesaian untuk segera masuk perencanaan, yaitu genangan, kemacetan, infrastruktur penunjang pendidikan, dan kebakaran lahan.
“Termasuk sektor kesehatan, akibat dari genangan ini dikhawatirkan menampung banyak nyamuk demam berdarah. Saya mengajak masyarakat untuk kita sama-sama memperbaiki selokan,” kata dia.
Ia menyebut potensi Kecamatan Pontianak Tenggara cukup menjanjikan dari sektor ekonomi karena tidak sedikit fasilitas strategis, seperti perguruan tinggi, perhotelan, pusat perbelanjaan, dan permukiman berlokasi di wilayah ini.
Edi menyampaikan rata-rata masyarakat yang tinggal di Pontianak Tenggara berlatar belakang ekonomi menengah ke atas.
“Ke depan Pemerintah Kota Pontianak akan fokus meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Tapi kami ingatkan untuk berpikir membantu masyarakat yang sifatnya produktif,” ujar dia.
Musrenbang menjadi wadah masyarakat menyampaikan aspirasi pembangunan di lingkungannya. Usulan akan disampaikan lewat perwakilan, baik RT dan RW, kemudian dipetakan oleh dinas terkait.
Ia mengatakan setelah usulan telah ditetapkan maka harus dikawal hingga tuntas menjadi perencanaan dan pelaksanaan.
“Apapun hasilnya musrenbang ini saya berharap nanti jangan lupa diwujudkan,” katanya.
Ketua DPRD Kota Pontianak Satarudin mengemukakan tentang sejarah Pontianak yang dahulu dikenal sebagai "Kota Seribu Parit" sebagai langkah masyarakat terdahulu menangani genangan.
“Bisa kita aktifkan lagi itu, tidak perlu jalan harus dicor, yang penting ada estetika, kesenian dan Pontianak kembali seperti dulu,” kata dia.
Ia menjelaskan sekitar 200 usulan telah ditampung selama musrenbang tingkat kelurahan.
Ia menyebut semua usulan itu perlu disortir karena menyesuaikan anggaran yang terbatas.
“Anggaran kita terbatas. Tapi tentu Pemkot Pontianak mencari skala prioritas yang dibutuhkan Pontianak Tenggara. Boleh kita lebihkan untuk pembangunan karena pajak di Pontianak Tenggara tinggi,” katanya.