Jakarta (ANTARA Kalbar) - Empat personel TNI AD dari Kodam Jaya ditangkap Polisi Militer karena diduga terlibat penyerangan di sejumlah lokasi di Jakarta pada Jumat (13/4) dini hari sebagai aksi solidaritas terhadap Kelasi Arifin yang ditusuk sekelompok pemuda.

Kapendam Jaya Kolonel (Inf) Adrian Ponto kepada wartawan, di Kodam Jaya, Jumat, mengatakan bahwa empat personel Kodam Jaya yang ditangkap itu, yakni berinisial Serda YP, Serda JP, Praka M, dan Pratu MK.

"Kejadiannya, tiga orang hanya ikut-ikutan, tapi YP itu yang ikut kegiatan dari awal. Mereka melakukan hal tersebut karena sebagai aksi solidaritas," katanya.

Dikatakan Adrian, Serda YP bisa dikenai sanksi hukuman pidana, sementara tiga orang lainnya dikenai sanksi disiplin.

Sebelum melakukan penyerangan, lanjut dia, para anggota itu membagikan pita kuning di Monas.

"POM TNI bersama Polri masih memburu anggota yang merencanakan penyerangan dengan ciri pita kuning di lengan. Siapa yang bagikan pita tersebut, kami belum tah, sedang kami cari," ujarnya.

Menurut dia, keterlibatan empat anggota TNI dalam tindakan brutal geng pita kuning Jumat (13/4) dilacak dari sebuah telepon seluler. Ponsel itu dimiliki oleh Prada Akbar, anggota TNI AD yang ditembak oleh pengendara mobil Toyota Yaris.

"Kami dapat dari hasil penyelidikan intelijen," kata Adrian.

(S037)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012