Pontianak (ANTARA Kalbar) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mendesak potensi dana sebesar Rp1,3 triliun biaya keluaran dari ekspor crude palm oil dapat dikembalikan ke provinsi tersebut selaku salah satu penghasil CPO.

"Kalbar ada bagian dari ekspor CPO Indonesia yang tahun lalu mencapai 22,1 juta ton," kata Kepala Dinas Perkebunan Kalbar, Hiarsolih Buchori saat dihubungi di Pontianak, Minggu.

Saat ini, ungkap dia, Kalbar menghasilkan sekitar satu juta ton CPO setiap tahun. Namun, lanjut dia, untuk ekspor, CPO Kalbar masih menggunakan pelabuhan di Belawan, Medan atau Dumai, Riau.

Sementara ia memperoleh data bahwa biaya keluaran dari ekspor CPO Indonesia dalam empat tahun terakhir yakni 2008 - 2011 mencapai Rp50 triliun.

"Untuk tahun 2011 saja, nilainya mencapai Rp28,9 triliun. Ini angka yang sangat besar," katanya.

Ia mengakui, hingga kini semua daerah penghasil CPO belum menerima pengembalian biaya keluaran dari ekspor CPO tersebut.



Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012