Ketapang (ANTARA Kalbar) - Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dan Program Bantuan Kehutanan dan Perubahan Iklim Indonesia (IFACS) mengharapkan ancaman degradasi hutan di Kalimantan Barat bisa ditekan sebesar mungkin.

"Paling tidak, pengurangan degradasi hutan di Kalbar berkurang 50 persen," kata Direktur USAID Glenn Anders saat penandantanganan dengan lima pemerintah daerah di Kalimantan Barat serta sektor swasta di bidang perkayuan di Ketapang, Senin.

Selain itu, juga dapat menekan emisi karbon serta penggunaan sumber daya alam dan air secara berlebihan.

Ia melanjutkan, untuk mendukung hal tersebut, melalui Program USAID IFACS dialokasikan dana senilai 40 juta dolar AS selama empat tahun.

Ia menambahkan, ada sejumlah daerah yang mendapat program tersebut yakni Kalbar, Kalteng, Papua dan Aceh.

Gubernur Kalbar Cornelis yang diwakili Asisten II Setda Kalbar, Lensus Kandry mengatakan, permasalahan pengelolaan kehutanan di Kalbar sangat kompleks.

"Mulai dari masalah sosial, kebakaran hutan, pembalakan liar, ladang berpindah, perburuan satwa serta masalah lainnya," kata dia.

Ia menambahkan, di Kalbar USAID IFACS telah menandatangani nota kesepahaman dengan Gubernur Kalbar pada 8 September 2011.

(T011)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012