Washington (ANTARA Kalbar/VOA) - Utusan internasional Kofi Annan mengatakan pasukan Suriah tampaknya meningkatkan penyiksaan dan penangkapan massal di sejumlah komunitas pemberontak.

Para diplomat mengatakan Kofi Annan mengeluarkan komentar itu hari Selasa (8/5) dalam laporan singkat yang tertutup kepada Dewan Keamanan PBB melalui konferensi video dari Jenewa.

Ia kemudian memberitahu wartawan bahwa PBB tidak bisa membiarkan Suriah terjerumus dalam perang saudara.

Annan mengatakan sejak gencatan senjata yang rapuh berlaku bulan lalu, pasukan Suriah telah mengurangi tembakan artileri mereka terhadap kubu-kubu pertahanan pemberontak dan oposisi.

Tapi ia menambahkan pasukan keamanan Suriah terus beroperasi di sekitar pusat-pusat pergolakan oposisi yang sudah 14 bulan menentang Presiden Bashar al-Assad.

Misi militer PBB tanpa senjata kini bertugas di Suriah untuk memantau pematahan oleh pasukan-pasukan pemerintah dan pemberontak atas gencatan senjata 12 April. 

Perjanjian itu menetapkan agar pasukan Suriah meninggalkan kawasan-kawasan sipil tapi pemerintah bersikukuh pihaknya membela masyarakat dari “teroris bersenjata” yang disalahkannya atas pemberontakan itu.

Menyusul laporan singkat oleh Annan duta besar Suriah untuk PBB mengatakan beberapa negara Arab mendukung dan mempersenjatai oposisi Suriah. Bashar Jafari mengatakan pemerintah Suriah berkomitmen pada rencana perdamaian Annan.

Para aktivis HAM Suriah mengatakan pasukan pemerintah menewaskan sekurangnya enam orang dalam pertempuran di negara itu hari Selasa. Jumlah yang tewas tidak bisa dikonfirmasi secara independen.

Pemberontak Suriah juga melancarkan serangan-serangan berkala terhadap pasukan Assad sejak gencatan senjata itu diberlakukan. Komite Palang Merah Internasional hari Selasa mengatakan pemberontak dalam beberapa minggu ini beralih ke taktik gerilya melawan pasukan Assad yang dipersenjatai lebih lengkap.

Dalam penjelasan singkatnya Annan mengatakan inisiatif perdamaiannya tidak untuk seterusnya dan mungkin “kesempatan terakhir” bagi Suriah untuk menghindari perang saudara. Sekitar 60 pengamat militer PBB dikerahkan di Suriah dengan kontingen yang diperkirakan akan bertambah sampai 300 menjelang akhir bulan ini.

(VOA)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012