Medan (ANTARA Kalbar) - Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan (P2HP), Kementerian Kelautan dan Perikanan, Saut P Hutagalung mengungkapkan, Indonesia berpeluang menjadi produsen utama ikan hias, baik di pasar domestik maupun internasional.

"Indonesia berpeluang menjadi produsen maupun eksportir ikan hias terbesar di dunia, karena memiliki banyak spesies ikan hias," katanya pada peresmian Pusat Informasi Ikan Hias di Cadika Pramuka Medan Johor, Kota Medan, Sabtu.

Namun peluang untuk menjadi produsen utama dan eksportir ikan hias terbesar di dunia hingga kini masih belum bisa diraih Indonesia.

Disebutkannya, Indonesia pada 2011 menempati posisi nomor lima terbesar sebagai negara pengekspor ikan hias dengan total devisa 20 juta dolar AS.

Kinerja ekspor ikan hias Indonesia masih jauh di bawah Singapura yang  menempati posisi ke dua dengan total transaksi sebesar 135 juta dolar AS. Sementara sekitar 70 persen ikan hias yang diekspor Singapura selama ini berasal dari Indonesia.

Untuk mengoptimalkan peluang pasar tersebut, lanjut dia, perlu didukung dengan kerja sama penguatan regulasi sistem jaringan logistik dan distribusi pemasaran ikan hias.

Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), kata Saut, saat ini sedang menyusun peraturan mengenai jenis dan ukuran ikan hias yang boleh diekspor.  

Salah satu rancangan materi peraturan itu adalah ukuran minimum ikan hias yang boleh diekspor. "Selama ini ikan hias saat masih berumur dua atau tiga hari sudah diekspor," tambahnya.

(KR-JRD)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012