Jakarta (ANTARA) - Indonesia Eximbank Institute (IEB Institute) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank menilai potensi besar ekspor komoditi ikan hias di Tanah Air harus dioptimalkan seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap komoditi tersebut.
Kepala Divisi IEB Institute Rini Satriani mengatakan, jika mengacu pada ITC Export Potential Map, Indonesia masih dapat memanfaatkan potensi sebesar 37 juta dolar AS untuk produk ikan hias.
Potensi tersebut tersebar dalam pasar-pasar seperti Amerika Serikat (7,6 juta dolar AS), Singapura (6,6 juta dolar AS), Tiongkok (4,4 juta dolar AS), Malaysia (2,4 juta dolar AS), dan Jerman (2 juta dolar AS).
Baca juga: RI Berpeluang Jadi Produsen Utama Ikan Hias
Baca juga: Bisnis Ikan Hias Berkembang Pesat
"Jadi dapat diartikan kalau ikan hias ini memiliki potensi besar yang harus dimanfaatkan oleh para pelaku usaha untuk melakukan ekspor karena pasarnya masih terbuka lebar," ujar Rini dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Capaian nilai ekspor ikan hias Indonesia pada 2022 hingga periode September sebesar 20,37 juta dolar AS, naik 3,38 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021 yaitu 19,71 juta dolar AS.
Kenaikan ekspor ikan hias Indonesia selama periode Januari-September 2022 tidak terlepas dari naiknya permintaan beberapa negara tujuan yaitu Taiwan (naik 1,46 juta dolar AS) dan Tiongkok (naik 1,22 juta dolar AS).
Di era pandemi, selain tanaman hias, memelihara ikan hias menjadi salah satu yang digandrungi oleh masyarakat baik di Indonesia maupun secara global. Hal itu terlihat dari peningkatan data nilai ekspor atas komoditi ikan hias dari waktu ke waktu.
Baca juga: Kontes Ikan Cupang di perbatasan potensi ekspor menjanjikan
Baca juga: Kontes Ikan Cupang dipusatkan di Pasar Wisata Badau batas RI-Malaysia
Berdasarkan data olahan yang dikeluarkan oleh IEB Institute, nilai ekspor ikan hias (Harmonized System Code/ HS Code 030111) dunia di pasar global pada 2021 mencapai 286,61 juta dolar AS atau mengalami kenaikan 14,11 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Rini mengatakan, berdasarkan data olahan selama lima tahun terakhir (periode 2017 - 2021) rata-rata nilai ekspor ikan hias dunia mengalami peningkatan.
"Ekspor ikan hias dunia rata-rata naik sebesar 2,03 persen per tahun dengan lima negara pengekspor yaitu Jepang, Singapura, Indonesia, Republik Ceko, dan Thailand," kata Rini.
Mengacu pada data Badan Pusat Statistik, klasifikasi jenis ikan hias Indonesia yang di ekspor mencakup lima kode HS utama yaitu ikan hidup air tawar koi (HS-03011191 cyprinus carpio), ikan hidup air tawar mas koki (HS-03011192 carassius auratus), ikan hidup air tawar cupang aduan (HS-03011193 beta splendens), ikan hidup air tawar arwana (HS-03011195 scleropages formosus), dan ikan hidup air tawar lain-lain (HS-03011199).
Pada 2021, ekspor Indonesia untuk lima jenis ikan hias tersebut mencapai 26,36 juta dolar AS, naik 11,17 persen (yoy) dari 2020 yang mencapai 23,72 juta dolar AS dengan lima negara tujuan utama ekspor ikan hias Indonesia yaitu Jepang (14,83 persen), Hong Kong (13,03 persen), Vietnam (9,01 persen), Amerika Serikat (8,88 persen), dan Singapura (5,92 persen).
Baca juga: Putussibau selenggarakan kontes ikan cupang standar internasional
Baca juga: Kontes ikan cupang kelas internasional di Kediri
Potensi ekspor komoditi ikan hias harus dioptimalkan
Jumat, 2 Desember 2022 21:34 WIB