Pontianak (ANTARA Kalbar) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan memaparkan potensi wilayahnya ke China dalam kunjungan ke negeri "Tirai Bambu" itu pada 16 - 21 Mei mendatang.
Kepala Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Kalbar Yoseph Alexander saat dihubungi di Pontianak, Minggu mengatakan, ada sejumlah peluang yang dapat digarap dengan investor China.
"Perkebunan karet, kelapa sawit maupun pelabuhan akan kami paparkan di sana," kata dia.
Menurut dia, kunjungan tersebut juga berkah dari ditetapkannya Kalbar sebagai "regional champion" bidang investasi beberapa waktu lalu.
"Ada dua pemerintah daerah yang diundang ke China karena pernah mendapat `regional champion`, yakni Kalbar dan Sulawesi Selatan," ujar dia.
Ia menambahkan, pihak China ingin mengetahui lebih lanjut dari potensi dua daerah tersebut sekaligus mengkaji kemungkinan investasi yang dapat dilakukan.
Kunjungan ke China difasilitasi oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) serta Kedutaan Besar RI di China.
"Sehingga dananya dari pusat, APBN, bukan daerah," kata Yoseph Alexander yang mantan Wakil Bupati Kapuas Hulu itu.
Kalbar merupakan salah satu penghasil CPo dengan jumlah saat ini mendekati angka satu juta ton pertahun.
Sementara untuk pelabuhan, ada dua yang siap ditawarkan. Yakni di Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak, dengan nilai investasi sekitar Rp7 triliun. Lahan yang disiapkan 350 hektare, dan dapat digunakan untuk pelabuhan kargo, kontainer, CPO, BBM maupun lainnya.
Sedangkan di Tanjung Gundul, Kabupaten Bengkayang, disiapkan menjadi pelabuhan khusus CPO, dengan nilai investasi sekitar Rp2,2 triliun.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
Kepala Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Kalbar Yoseph Alexander saat dihubungi di Pontianak, Minggu mengatakan, ada sejumlah peluang yang dapat digarap dengan investor China.
"Perkebunan karet, kelapa sawit maupun pelabuhan akan kami paparkan di sana," kata dia.
Menurut dia, kunjungan tersebut juga berkah dari ditetapkannya Kalbar sebagai "regional champion" bidang investasi beberapa waktu lalu.
"Ada dua pemerintah daerah yang diundang ke China karena pernah mendapat `regional champion`, yakni Kalbar dan Sulawesi Selatan," ujar dia.
Ia menambahkan, pihak China ingin mengetahui lebih lanjut dari potensi dua daerah tersebut sekaligus mengkaji kemungkinan investasi yang dapat dilakukan.
Kunjungan ke China difasilitasi oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) serta Kedutaan Besar RI di China.
"Sehingga dananya dari pusat, APBN, bukan daerah," kata Yoseph Alexander yang mantan Wakil Bupati Kapuas Hulu itu.
Kalbar merupakan salah satu penghasil CPo dengan jumlah saat ini mendekati angka satu juta ton pertahun.
Sementara untuk pelabuhan, ada dua yang siap ditawarkan. Yakni di Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak, dengan nilai investasi sekitar Rp7 triliun. Lahan yang disiapkan 350 hektare, dan dapat digunakan untuk pelabuhan kargo, kontainer, CPO, BBM maupun lainnya.
Sedangkan di Tanjung Gundul, Kabupaten Bengkayang, disiapkan menjadi pelabuhan khusus CPO, dengan nilai investasi sekitar Rp2,2 triliun.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012