Jakarta (ANTARA Kalbar) - Ketua Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla mengatakan bahwa apabila "black box" atau kotak hitam pesawat Sukhoi Superjet 100 yang mengalami kecelakaan di Gunung Salak ditemukan, maka harus diperiksa di Indonesia karena menyangkut kepentingan nasional.

"Harus diperiksa di Indonesia, karena menyangkut kepentingan nasional dan korbannya dari Indonesia, namun pesawat dari Rusia dan tentunya masing-masing negara ingin mengetahui kebenarannya," kata Jusuf Kalla saat berada di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu.

Jusuf Kalla mengatakan bahwa tragedi yang menimpa pesawat buatan Rusia itu merupakan kepentingan nasional dan juga internasional, namun memang masih ada kendala.

"Saya pikir kendalanya alam saja, untuk keahlian dan peralatan semua sudah  cukup," kata Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla menambahkan bahwa adanya bantuan dari Rusia tentu saja bisa diterima, namun harus tetap di bawah komando Basarnas karena jangan sampai bertentangan dengan kepentingan nasional.

"Karena pihak Rusia ada di Indonesia,  maka harus di bawah naungan kita," kata Jusuf Kalla.

"Black box" atau kotak hitam yang berisi rekaman percakapan pilot pesawat Sukhoi Superjet 100 hingga Minggu (13/5), belum ditemukan.

"'Black box' masih belum ditemukan, karena kita belum sampai di bawah dan baru 100 meter ke tengah," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya Daryatmo, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu.

(V003)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012