Pontianak (ANTARA Kalbar) - Agenda politik pemilihan kepala daerah Kalimantan Barat yang akan berlangsung September mendatang diprediksi akan memicu terjadinya inflasi di provinsi itu.

"Bisa dipastikan, dalam setiap pelaksanaan agenda politik seperti pemilihan gubernur Kalbar November mendatang akan memicu terjadinya inflasi. Hal tersebut dikarenakan calon yang maju dalam pilgub akan banyak membelanjakan uangnya," kata Pengamat Ekonomi Kalimantan Barat, Prof Dr Edi Suratman di Pontianak, Kamis.

Menurut Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura itu, dengan semakin banyaknya calon yang akan maju dalam Pilkada Kalbar mendatang, tentu akan banyak pula belanja keperluan kampanye yang dilakukan oleh setiap calon tersebut.

"Dengan demikian, diprediksi pada triwulan ketiga, perhitungan inflasi di Kalbar akan terjadi peningkatan. Selama kenaikan inflasi tersebut tidak lebih dari sepuluh persen tentu itu masih dalam tahap aman, namun jika lebih dari sepuluh persen, jelas akan berbahaya bagi perekonomian Kalbar," tuturnya.

Sebelumnya, BI Pontianak menyatakan tingkat inflasi provinsi Kalimantan Barat pada triwulan pertama tahun 2012 mencapai 6,15 persen lebih tinggi dari inflasi nasional sebesar 4,50 persen.

(pso-171) 

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012