Pontianak (ANTARA Kalbar) - Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa punya kisah tersendiri dengan jeruk pontianak.

Saat berkunjung ke Kantor Bupati Kubu Raya di Sungai Raya, Kamis (17/5), sambil menikmati sebuah jeruk pontianak yang disediakan panitia, ia bercerita.

"Ini enak dan sehat. Dulu, waktu anak masih kecil, saya tiap hari selalu memberi jeruk untuk mereka," kata Hatta yang juga Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional itu ke Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan yang juga hadir di acara tersebut.

Ia melanjutkan, pernah pada suatu waktu, mereka kehabisan jeruk. "Mau tidak mau, sampai cari kemana-mana. Iya ini, jeruk pontianak," katanya setengah berpromosi.

Kota Pontianak sendiri sebenarnya tidak ada kebun jeruk. Jeruk Pontianak, sesungguhnya berasal dari Kabupaten Sambas. Di Kalbar sendiri, jeruk yang dikenal adalah jeruk Sambas atau jeruk Tebas (nama kecamatan di Kabupaten Sambas).

Varietas jeruk siam Tebas/Sambas mempunyai ciri-ciri, yakni bulat, rasa buah manis sedikit asam, warna kulit hijau kekuningan, warna daging buah kuning, pertumbuhan tanaman rimbun dan pada usia optimal (+ 15 tahun) mencapai tinggi 4,5 meter dan mampu berproduksi mencapai 40 kg/pohon/tahun.

Keunggulan yang ada pada jeruk itu adalah rasa buah manis yang sedikit asam dan kulit lebih tebal daripada jeruk siam yang lain. Produktivitas yang tinggi dengan rata-rata 12 ton per hektare serta dapat tumbuh di dataran rendah, sesuai dengan topografi Kabupaten Sambas.

Namun, kelemahan jeruk ini antara lain kulit buah yang tipis yang mengakibatkan perlu kehati-hatian dalam pengangkutan, penyimpanan, dan pengepakan.

Berdasarkan data yang ada luas areal jeruk Siam Sambas di Kabupaten Sambas saat ini telah mencapai 6.928,07 hektare, dan Kecamatan Tebas menjadi salah satu pusat perkebunan.

Areal tanaman yang sudah berproduksi mencapai 3.389,39 hektare dengan produksi mencapai 13.595,17 ton. Pada tanaman yang telah berumur antara 3-4 tahun, rata-rata produktivitas tanaman berkisar 10 kg-15 kg per pohon. Pada tanaman yang telah berumur optimal produktivitasnya dapat mencapai 26 kg-32 kg per pohon.

Areal kebun jeruk di Kabupaten Sambas sebagian besar berupa hamparan. Sebelum ini, pola penyebaran pertanaman jeruk terpencar. Namun, adanya program rehabilitasi telah mengubah pola pertanaman menjadi lebih terkonsolidasi dalam satu kawasan.

Sebagian besar dari kebun yang ada saat ini merupakan kebun jeruk rakyat yang dimiliki oleh petani ataupun kelompok tani.

(T011)



Pewarta:

Editor : Jessica Wuysang


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012