Pontianak (ANTARA Kalbar) - Komisi Penanggulangan AIDS Daerah Kota Singkawang memperkuat upaya pencegahan penularan HIV melalui transmisi seksual dengan mengikuti kadernya ke pelatihan tingkat nasional.
"Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Singkawang, hingga akhir 2011, jumlah kesakitan HIV/AIDS sudah mencapai sekitar 615 orang yang menderita virus mematikan tersebut," kata Maya Satrini, utusan KPAD Kota Singkawang saat dihubungi dari Pontianak, Sabtu.
Maya Satrini mengikuti kegiatan Trainning Of Trainer (TOT) Pengorganisasian komunitas Penularan HIV melalui Transmisi Seksual di Surabaya, 16 - 19 Mei.
Ia menambahkan, dengan angka tersebut, Singkawang termasuk urutan ke dua terbesar daerah yang masyarakatnya terkena HIV/AIDS, setelah Pontianak di Kalbar.
Ia melanjutkan, terkait hal itu, intervensi secara struktural dalam upaya pencegahan HIV melalui transmisi seksual (PMTS) terus diperkuat dan dikembangkan.
Menurut dia, ada pedoman program Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual(PMTS) oleh Komisi Penanggulangan AIDS Nasional.
Pedoman tersebut menggunakan pendekatan intervensi struktural dengan empat pilar yakni peningkatan peran positif pemangku kepentingan, komunikasi perubahan perilaku, manajemen pasokan kondom dan penatalaksanaan infeksi menular seksual.
"Pelaksanaan di lapangan dilakukan secara komprehesif dengan mempertimbangkan cakupan, efektivitas dan keberlanjutan program," ujar Maya Satrini yang meraih penghargaan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM)Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2011.
(T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Singkawang, hingga akhir 2011, jumlah kesakitan HIV/AIDS sudah mencapai sekitar 615 orang yang menderita virus mematikan tersebut," kata Maya Satrini, utusan KPAD Kota Singkawang saat dihubungi dari Pontianak, Sabtu.
Maya Satrini mengikuti kegiatan Trainning Of Trainer (TOT) Pengorganisasian komunitas Penularan HIV melalui Transmisi Seksual di Surabaya, 16 - 19 Mei.
Ia menambahkan, dengan angka tersebut, Singkawang termasuk urutan ke dua terbesar daerah yang masyarakatnya terkena HIV/AIDS, setelah Pontianak di Kalbar.
Ia melanjutkan, terkait hal itu, intervensi secara struktural dalam upaya pencegahan HIV melalui transmisi seksual (PMTS) terus diperkuat dan dikembangkan.
Menurut dia, ada pedoman program Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual(PMTS) oleh Komisi Penanggulangan AIDS Nasional.
Pedoman tersebut menggunakan pendekatan intervensi struktural dengan empat pilar yakni peningkatan peran positif pemangku kepentingan, komunikasi perubahan perilaku, manajemen pasokan kondom dan penatalaksanaan infeksi menular seksual.
"Pelaksanaan di lapangan dilakukan secara komprehesif dengan mempertimbangkan cakupan, efektivitas dan keberlanjutan program," ujar Maya Satrini yang meraih penghargaan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM)Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2011.
(T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012