Singkawang (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Singkawang, Kalimantan Barat menyebutkan pengumpulan zakat, infak dan sadakah hingga per 19 Desember 2024 sebanyak Rp1,2 miliar dari berbagai pihak termasuklah aparatur sipil negara (ASN).
"Sesuai surat edaran Penjabat (Pj) Wali kota Singkawang, bagi ASN yang berzakat langsung diserahkan kepada bendahara gaji," kata Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Kota Singkawang, Baharudin di Singkawang, Kamis.
Menurutnya, peningkatan pengumpulan zakat, Infak dan sadakah dari tahun ke tahun belum signifikan, sehingga masih statis dari tahun 2020 sampai sekarang.
Dalam pendistribusiannya, pihaknya mengedepankan prinsip aman syar'i, aman NKRI dan aman regulasi.
"Dalam penyalurannya, Baznas Singkawang tetap mengikuti 8 asnaf yang lebih besar penyalurannya kepada fakir dan miskin," katanya.
Dalam penyalurannya kepada fakir dan miskin ada sekitar 60 hingga 70 persen. Bentuk bantuannya berupa sembako sebanyak 1000 paket dengan masing-masing paket senilai Rp300 ribu.
Kemudian, bantuan bedah rumah dan bantuan untuk rumah tidak layak huni (RTLH) bagi fakir miskin.
"Untuk bantuan bedah rumah tentu dananya lebih besar daripada rehab rumah, karena besaran untuk bedah rumah sekitar Rp20 juta, sedangkan bantuan rehab disesuaikan dengan bagian rumah yang rusak untuk diperbaiki," ucapnya.
Selain itu, Baznas Singkawang juga memberikan bantuan pendidikan bagi anak-anak sekolah SD, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi khususnya dari kalangan yang kurang mampu. Termasuk bantuan skripsi bagi mahasiswa sebesar Rp3 juta.
Kemudian, bantuan disabilitas dalam bentuk kursi roda dan lain-lain sesuai dengan kebutuhannya. Selanjutnya, bantuan anak-anak/bayi stunting, bantuan untuk musafir atau perantau yang tersesat, muallaf khususnya di Singkawang Timur dan Selatan.
"Untuk pembinaan muallaf ini jumlahnya ada sebanyak 50 orang untuk masing-masing kecamatan. Bantuannya kami bagi dalam per semester," ujarnya.
Guna meningkatkan pengumpulan zakat, infaq dan sadakah di Baznas, dia mengimbau umat Islam untuk mau membayarkan zakatnya di Baznas atau Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) yang sudah ada.
"Karena bagaimanapun antara zakat dan sholat merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan," katanya.
Dia mengajak seluruh umat Islam yang mampu serta pihak-pihak swasta untuk mau membayarkan zakatnya dalam rangka bersama-sama meringankan beban fakir miskin khususnya di Kota Singkawang.
"Target kita selalu tinggi, karena jika dihitung dari jumlah umat muslim yang ada di Kota Singkawang diperkirakan bisa mencapai belasan miliar setahun. Tapi inikan baru Rp1 miliar saja, padahal Baznas Singkawang sudah maksimal memberikan pemahaman mengenai zakat, infaq dan sadakah," katanya.