Pontianak (ANTARA Kalbar) - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat mencatat jumlah desa siaga yang aktif mengalami penurunan dibanding desa siaga yang tersebar di kabupaten/kota di provinsi itu.

"Saat ini, ada 821 desa siaga, sedangkan yang aktif ada 742 desa," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Andy Jap saat mewakili Sekretaris Daerah dalam penguatan peran serta organisasi/kelompok masyarakat, LSM dan dunia usaha bagi pengembangan Desa Siaga Aktif di Pontianak, Kamis.

Ia menambahkan, secara keseluruhan ada 1.951 desa di Kalbar. Ia mengakui, sasaran dari Kementerian Kesehatan adalah tahap desa siaga aktif. Namun, lanjut dia, untuk di Kalbar masih pada tahap pengembangan.

"Hal ini karena masih kurangnya dukungan dari berbagai pihak," katanya menegaskan.

Desa siaga adalah desa yang memiliki kesiapan sumberdaya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan secara mandiri.

Kepala Bidang Kesehatan Keluarga, Gizi dan PSM Dinas Kesehatan Kalbar, Berli Hamdani mengatakan, Program Desa Siaga sudah dicanangkan sejak lama bersamaan dengan gerakan sayang ibu.

Menurut Berli Hamdani, tujuannya untuk menurunkan angka kematian ibu juga bayi. "Sebenarnya, ini program antardepartemen. Tidak hanya kesehatan, juga Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri serta Kementerian Perhubungan," ujarnya.

Ia mengakui, saat ini kesinambungan kerja sama antardepartemen kemungkinan berkurang seiring berbagai perkembangan yang terjadi.

"Sekarang jadi tanggung jawab kesehatan, seolah-olah," kata dia. Ia mencontohkan, untuk ambulan desa, dengan memanfaatkan warga setempat yang mempunyai mobil dan sanggup digunakan demi kepentingan desa.

(T011)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012