Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Andy Jap mengatakan pembangunan tiga rumah sakit bergerak di daerah perbatasan Entikong ditargetkan rampung pada 2017.
"Saat ini semua dalam proses pengerjaan, di mana pembenahan fasilitas kesehatan di Entikong akan rampung pada tahun 2017 mendatang," kata Andy Jap di Pontianak, Senin.
Tiga fasilitas kesehatan yang dibangun di perbatasan Kalimantan Barat antara Indonesia dan Malaysia itu mulai dibangun sejak tahun 2014 di Balai Karangan, Sintang dan Badau.
"Sesuai dengan harapan pak Gubernur Kalbar, yang sudah saya sampaikan langsung kepada Sekjen Kementrian Kesehatan, di mana untuk pembangunan fasilitas kesehatan di perbatasan tidak perlu terlalu besar, yang penting lengkap," tuturnya.
Kelengkapan itu mencakup SDM serta sarana dan prasarana kesehatan sehingga masyarakat perbatasan bisa menikmati layanan kesehatan dan tidak perlu lagi berobat ke Malaysia ketika sakit.
"Sejauh ini kondisi terakhir fasilitas kesehatan yang ada di perbatasan memang belum memadai, di mana dari keberadaan puskesmas rawat inap yang sudah ada, fasilitasnya memang belum lengkap dan tidak sesuai standar Permenkes," katanya.
Andy juga mengatakan sejauh ini di Kalbar masih sangat kekurangan tenaga kesehatan dan ini menjadi prioritas untuk segera dipenuhi.
"Sesuai dengan keinginan pak Presiden Jokowi, yang juga sudah menekankan untuk fokus membangun wilayah perbatasan, termasuk di Kalbar. Pemerintah tengah melakukan peningkatan fasilitas kesehatan, baik fisik maupun sumber daya manusianya," kata Andy.
Intinya, kata Andy, daerah perbatasan harus memiliki standar pelayanan kesehatan yang sama dengan di daerah lain seperti di perkotaan atau di Pulau Jawa.
Rumah sakit bergerak itu memiliki layanan kesehatan yang mencakup perawatan, rawat inap dan pelayanan obstetri neonatal emergensi dasar (PONED).
"Layanan tersebut didukung dua dokter umum, satu dokter gigi, enam bidan. Nantinya, cakupan layanan kesehatan dari Puskesmas Entikong dapat lebih luas, jika didukung fasilitas, seperti kendaraan operasional dan ambulance," tuturnya.
(U.KR-RDO/A043)
RS Bergerak di Perbatasan Ditargetkan Rampung 2017
Senin, 20 Juni 2016 14:32 WIB