Sungai Raya (ANTARA Kalbar) - Masyarakat di Desa Pulau Limbung yang terletak di Kecamatan Sungai Raya, Kalimantan Barat, memanfaatkan galian C berupa pasir untuk bahan dasar pembangunan infrastruktur desa.
"Potensi galian C berupa pasir di desa ini cukup besar, kami bisa memperoleh pendapatan Rp700 juta sampai satu miliar rupiah per tahun. Dengan dana itu kami bisa membangun desa termasuk fasilitas umum lain dan kebutuhan umum warga Pulau Limbung," kata Kepala Desa Pulau Limbung Usmandi di Sungai Raya, Selasa.
Dia mengatakan, pasir dari desanya tersebut menjadi salah satu sumber bahan bangunan yang dijual hingga ke seluruh Kalimantan Barat.
"Makanya galian C kami benar-benar cukup banyak. Padahal sudah diekploitasi sejak tahun 1980. Akan tetapi sampai sekarang masih melimpah bahkan seperti tidak ada habis-habisnya," tuturnya.
Karena terus dikeruk, lanjutnynya, sejak beberapa waktu lalu aparatur Desa Pulau Limbung sudah memantapkan pengambilan pendapatan untuk kas desa dari pajak pasir ini.
Angkanya dihitung berdasarkan kubikasi perhari yang diambilnya. Hitungannya perkubik mencapai Rp800 rupiah. Setiap harinya ada 8-9 ponton yang mengambil, katanya.
"Makanya pendapatan kita besar berkali-kali lipat dari ADD yang kami terima," ujarnya.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Potensi galian C berupa pasir di desa ini cukup besar, kami bisa memperoleh pendapatan Rp700 juta sampai satu miliar rupiah per tahun. Dengan dana itu kami bisa membangun desa termasuk fasilitas umum lain dan kebutuhan umum warga Pulau Limbung," kata Kepala Desa Pulau Limbung Usmandi di Sungai Raya, Selasa.
Dia mengatakan, pasir dari desanya tersebut menjadi salah satu sumber bahan bangunan yang dijual hingga ke seluruh Kalimantan Barat.
"Makanya galian C kami benar-benar cukup banyak. Padahal sudah diekploitasi sejak tahun 1980. Akan tetapi sampai sekarang masih melimpah bahkan seperti tidak ada habis-habisnya," tuturnya.
Karena terus dikeruk, lanjutnynya, sejak beberapa waktu lalu aparatur Desa Pulau Limbung sudah memantapkan pengambilan pendapatan untuk kas desa dari pajak pasir ini.
Angkanya dihitung berdasarkan kubikasi perhari yang diambilnya. Hitungannya perkubik mencapai Rp800 rupiah. Setiap harinya ada 8-9 ponton yang mengambil, katanya.
"Makanya pendapatan kita besar berkali-kali lipat dari ADD yang kami terima," ujarnya.
(pso-171)
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012