Pontianak (ANTARA Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu menyatakan siap untuk mengekspor hasil bumi dan kerajinan masyarakat secara langsung ke Malaysia, jika Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) Badau dibuka.

"Apabila secara resmi PPLB dibuka, maka Badau telah disetujui sebagai pelabuhan darat antar negara oleh pemerintah pusat. Sehingga hasil bumi, industri, perkebunan, pertambangan dan lain-lain dapat diekspor dan dipasarkan langsung ke Malaysia melalui PPLB Badau," kata Bupati Kapuas Hulu, Abang Muhammad Nasir, Senin.

Untuk itu, pihaknya berharap adanya manfaat langsung dan nyata bagi masyarakat Kapuas Hulu pada umumnya dari hubungan bilateral ke dua negara. 

"Kalau tidak ada perubahan kebijakan antara Pemerintah Indonesia dengan Kerajaan Malaysia, PLB Badau akan diresmikan pengoperasiannya pada Desember 2012. Di mana Putussibau sebagai jantungnya Kalimantan akan banyak memperoleh manfaat dengan dibukanya PLB tersebut," tuturnya.

Nasir menjelaskan, sebagai daerah perbatasan, Kabupaten Kapuas Hulu akan mengapresiasi dan merespon kebijakan nasional yang hendak menjadikan kawasan perbatasan sebagai beranda depan negara.

Apalagi kecamatan Putussibau Utara dan Putussibau Selatan merupakan bagian dari enam kecamatan lini satu, yaitu daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.

Ia optimistis, ketika PLB Badau dibuka, dengan predikat penyangga dan ibu kota Kabupaten, Kota Putussibau harus mampu memanfaatkan peluang yang ada, guna memperoleh manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan warganya.

Sebab Putussibau sebagai jantungnya Kalimantan akan banyak memperoleh manfaat dengan dibukanya PLB tersebut dan mempunyai daya ungkit, terutama di bidang ekonomi.

"Pertokoan, rumah makan, hotel atau penginapan, industri kecil/menengah dan lainnya yang akan ikut tumbuh menyertai pembukaan PLB tersebut," kata Nasir.

(pso-171)

 

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012