Kapuas Hulu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu resmi memulai pembangunan Jembatan Sungai Peniung tahap pertama dengan nilai anggaran sebesar Rp1,98 miliar, proyek itu diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas antarwilayah serta mendukung percepatan perekonomian lokal, terutama di wilayah pedalaman yang selama ini menghadapi keterbatasan infrastruktur.
"Jembatan tersebut merupakan bagian dari strategi besar pemerintah daerah untuk menghubungkan desa-desa terpencil dengan pusat-pusat ekonomi. Pembangunan ini sangat vital bagi masyarakat yang selama ini kesulitan mengakses layanan kesehatan, pendidikan, dan pasar sehingga kami berharap jembatan ini dapat menjadi jalur penghubung utama yang mempermudah distribusi barang, terutama hasil pertanian dan perkebunan," kata Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan di Kecamatan Kalis, Rabu.
Menurutnya, desa-desa di sekitar Sungai Peniung, yang mayoritas penduduknya bergantung pada sektor pertanian dan perkebunan, selama ini menghadapi tantangan logistik dalam mengirim hasil bumi ke pasar.
Dengan terbangunnya jembatan ini, diharapkan distribusi produk perkebunan seperti karet, sawit, dan hasil perikanan dapat berlangsung lebih efisien, sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat.
Selain itu, jembatan ini juga berperan penting dalam meningkatkan konektivitas wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.
Sebagai salah satu kabupaten yang berbatasan langsung dengan Malaysia, Kapuas Hulu memiliki potensi strategis dalam pengembangan kawasan ekonomi perbatasan.
"Akses yang lebih baik diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi serta memperkuat pertahanan wilayah perbatasan," katanya.
Pembangunan Jembatan Sungai Peniung merupakan bagian dari program besar pemerintah daerah untuk membangun infrastruktur dasar di berbagai wilayah pedalaman Kalimantan Barat.
Bupati Kapuas Hulu menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu, serta memastikan kualitas bangunan yang baik demi kepentingan jangka panjang.
"Tahap pertama pembangunan jembatan ini baru permulaan. Kami akan melanjutkan proyek-proyek infrastruktur lain yang mendukung pertumbuhan wilayah, termasuk pembangunan jalan-jalan penghubung dan perbaikan fasilitas umum lainnya," tuturnya.
Selain pembangunan jembatan, pemerintah daerah juga berencana mengembangkan akses telekomunikasi dan listrik di wilayah pedalaman sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Infrastruktur yang memadai diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang investasi di sektor perkebunan, pariwisata, dan industri kreatif.
Meski disambut positif oleh masyarakat, proyek ini dihadapkan pada tantangan cuaca dan kondisi geografis yang cukup sulit.
Namun, pihak kontraktor memastikan bahwa pekerjaan akan dilakukan dengan standar keamanan tinggi dan penyelesaian sesuai jadwal.
"Dengan terbangunnya jembatan ini, kami berharap adanya peningkatan kualitas hidup masyarakat. Akses yang lebih mudah akan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan membuka lebih banyak peluang kerja," kata Antonius, salah satu tokoh masyarakat setempat.
Pembangunan Jembatan Sungai Peniung menjadi simbol komitmen pemerintah Kapuas Hulu untuk terus mendorong pemerataan pembangunan, memperkuat ketahanan ekonomi daerah, serta mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di Kalimantan Barat.