Simpang Ampek,
Sumbar (ANTARA Kalbar) - Seorang mahasiswa Universitas Negeri Padang
(UNP), Sumatera Barat, Harbi (20) hilang saat melakukan pendakian gunung
Talamau, Kabupaten Pasaman Barat sejak Jumat (8/6).
"Kita baru memperoleh informasi hari ini dari dua orang temannya yang selamat. Untuk pencarian akan kita lanjutkan pada Senin (11/6) besok karena hari sudah malam dan terkendala cuaca," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pasaman Barat, Asgiarman melalui Wadan Pemadam, Afrizal di Simpang Ampek, Minggu malam.
Ia mengatakan dari informasi yang mereka terima, ketiga mahasiswa UNP itu masing-masing Dandi Harianto (20), warga Jambak Pasaman Barat, Ali Padri (20) warga Kinali dan Harbi (20) warga Solok pergi mendaki puncak gunung Talamau pada hari Jumat (8/6) dengan tujuan melakukan penelitian.
"Kami memperoleh informasi baru Minggu (10/6) malam setelah salah seorang mahasiswa, Ali Padri melaporkan kejadian itu kepada keluarganya di Kinali. Kita langsung mencari informasi dan untuk pencarian akan dilakukan pada Senin (11/6) pagi," kata Afrizal.
Salah seorang mahasiswa yang selamat, Ali Padri mengatakan, dia bersama temannya melakukan pendakian gunung Talamau dengan tujuan penelitian. Mereka bertiga naik gunung pada Jumat (8/6) dan setelah sampai di pinggang gunung, Sarasah Betung sekitar pukul 21.00 wib mereka beristirahat karena sudah menempuh perjalanan cukup jauh.
Ia menjelaskan Sabtu (9/6) siang mereka kehabisan air minum. Setelah mencari air minum di sekitar lokasi tempat mereka beristirahat itu air tidak ditemukan.
"Dari informasi yang kami peroleh, sekitar dua kilometer dari Sarasah Betung itu ada sumber air. Saya bersama Dandi Harianto sudah merasa lelah dan tidak sanggup melakukan perjalanan. Maka Harbi pergi sendirian untuk mengambil air," jelas dia.
Lebih jauh dia katakan setelah menunggu sekian lama, Harbi tidak kunjung datang kembali. Telepon genggamnya sudah dihubungi namun tidak mengangkat.
"Merasa kehilangan maka kami memutuskan untuk turun dan melapor pada keluarga saya di Kinali. Hingga saat ini komunikasi dengan Harbi terputus," kata dia.
Ali Padri bersama orang tuanya langsung melaporkan kejadian itu ke BPBD Pasaman Barat pada Minggu (10/6). Tim BPBD bersama tim SAR dan warga sekitar langsung melakukan pencarian.
Karena cuaca gelap maka pencarian akan diteruskan pada Senin (11/6) pagi pada gunung dengan ketinggian 2.982 meter dari permukaan laut (dpl) itu. (MLN/Z003)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Kita baru memperoleh informasi hari ini dari dua orang temannya yang selamat. Untuk pencarian akan kita lanjutkan pada Senin (11/6) besok karena hari sudah malam dan terkendala cuaca," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pasaman Barat, Asgiarman melalui Wadan Pemadam, Afrizal di Simpang Ampek, Minggu malam.
Ia mengatakan dari informasi yang mereka terima, ketiga mahasiswa UNP itu masing-masing Dandi Harianto (20), warga Jambak Pasaman Barat, Ali Padri (20) warga Kinali dan Harbi (20) warga Solok pergi mendaki puncak gunung Talamau pada hari Jumat (8/6) dengan tujuan melakukan penelitian.
"Kami memperoleh informasi baru Minggu (10/6) malam setelah salah seorang mahasiswa, Ali Padri melaporkan kejadian itu kepada keluarganya di Kinali. Kita langsung mencari informasi dan untuk pencarian akan dilakukan pada Senin (11/6) pagi," kata Afrizal.
Salah seorang mahasiswa yang selamat, Ali Padri mengatakan, dia bersama temannya melakukan pendakian gunung Talamau dengan tujuan penelitian. Mereka bertiga naik gunung pada Jumat (8/6) dan setelah sampai di pinggang gunung, Sarasah Betung sekitar pukul 21.00 wib mereka beristirahat karena sudah menempuh perjalanan cukup jauh.
Ia menjelaskan Sabtu (9/6) siang mereka kehabisan air minum. Setelah mencari air minum di sekitar lokasi tempat mereka beristirahat itu air tidak ditemukan.
"Dari informasi yang kami peroleh, sekitar dua kilometer dari Sarasah Betung itu ada sumber air. Saya bersama Dandi Harianto sudah merasa lelah dan tidak sanggup melakukan perjalanan. Maka Harbi pergi sendirian untuk mengambil air," jelas dia.
Lebih jauh dia katakan setelah menunggu sekian lama, Harbi tidak kunjung datang kembali. Telepon genggamnya sudah dihubungi namun tidak mengangkat.
"Merasa kehilangan maka kami memutuskan untuk turun dan melapor pada keluarga saya di Kinali. Hingga saat ini komunikasi dengan Harbi terputus," kata dia.
Ali Padri bersama orang tuanya langsung melaporkan kejadian itu ke BPBD Pasaman Barat pada Minggu (10/6). Tim BPBD bersama tim SAR dan warga sekitar langsung melakukan pencarian.
Karena cuaca gelap maka pencarian akan diteruskan pada Senin (11/6) pagi pada gunung dengan ketinggian 2.982 meter dari permukaan laut (dpl) itu. (MLN/Z003)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012