Banjarmasin (ANTARA Kalbar) - Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012 Koordinator Wilayah 08 Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, selama penelitian dan penjelajahan berhasil mencatat 193 temuan.

"Sebanyak 72 temuan pada penelitian dan penjelajahan pada tahap pertama dan 121 pada tahap kedua di Pegunungan Meratus, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalsel," kata Mayor (Sus) Komaruddin, perwira sejarah TNI AU, kepada wartawan di Barabai, Ibu Kota Kabupaten HST, Rabu.

Hal ini diungkapkan pada ekspose tim ekspedisi Khatulistiwa oleh Mayor Komaruddin, bersamaan dengan acara silaturrahmi Tim Ekspedisi Subkorwil 08/HST dengan Bupati HST H Harun Nurasid.

Diantara penemuan yang menarik ialah penemuan ranggah/tanduk kijang emas (kepala) yang sudah mengering, burung enggang, dan macan dahan yang ditemukan warga dalam keadaan sakit.

Mayor Komaruddin mengatakan Pulau Kalimantan yang merupakan salah satu pulau besar di dunia dan merupakan paru-paru dunia menjadi sasaran tim ekspedisi yang memerlukan penanganan optimal.

"Kalimantan memiliki kekayaan alam dan mineral melimpah yang belum terjamah manusia, namun kondisi alamnya menurun dan beberapa satwanya hampir punah, sehingga perlu ditanagni secara baik oleh kita semua" ujarnya.

Lebih lanjut, Komaruddin memaparkan bahwa objek utama penjelajahan tim ekspedisi untuk melestarikan dan melindungi kawasan Pegunungan Meratus yang memiliki keanekaragaman hayati, fauna dan sebagai kawasan resapan air dan menjadi hulu daerah aliran sungai.

"Adapun hasil penemuan yang kami temukan di Pegunungan Meratus diantaranya pohon agatis borneensis atau mampiring di sekitar Gunung Manggarin, Arca Nini Guyit, Goa Batu Gunung Batu Berurang, Gua Batu Nunungin, anggrek tebu, anggrek macan, katak bertanduk, bajing kerdil dan lainnya," katanya.

(H005)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012