Sungai Raya (ANTARA Kalbar) - Dinas Perhubungan Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, mengingatkan nelayan di daerah pesisir setempat untuk mewaspadai ketebalan kabut pada pagi dan malam hari.
"Ketebalan kabut asap pada malam dan pagi dini hari jelas bisa membahayakan transportasi laut. Terutama bagi masyarakat nelayan yang bekerja mencari ikan pada pagi hari, kita harapkan dapat mewaspadai kabut pekat yang menghalangi pandangan nelayan saat melaut," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kubu Raya Zaini Umar di Sungai Raya, Selasa.
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pontianak, katanya, selama tiga hari terakhir, jarak pandang pada pagi dan malam hari di Kabupaten Kubu Raya dan sekitarnya antara 100-500 meter.
Akibat ketebalan kabut asap tersebut, katanya, selain membahayakan keselamatan transportasi air, juga kesehatan.
"Sebaiknya tunda keberangkatan. Biarkan cuaca terang dahulu waktu siang hari baru bertolak," katanya.
Ia menjelaskan, saat pancaroba ini, kondisi cuaca memang tidak menentu.
Selain rentan angin kencang, katanya, kabut pekat dan tebal nyaris menyelimuti seluruh wilayah Kalimantan Barat, khususnya subuh hingga pagi hari.
"Kabut pekat tersebut biasanya tak dapat dilihat alur kapal. Kita takutnya saling tabrakan," katanya.
Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Supadio Pontianak menyatakan, meski terjadi penurunan jumlah titik api di seluruh Kalimantan Barat, ketebalan kabut asap masih terjadi.
"Tanggal 15 Juni lalu, titik api di seluruh Kalbar mencapai 43 titik, namun tanggal 16 Juni berkurang menjadi 36 dan tanggal 17 kemarin kembali berkurang menjadi 21 titik api," kata Supriyadi, prakirawan BMKG Supadio Pontianak.
Dia menjelaskan, berdasarkan data terakhir pada 17 Juni 2012, jumlah titik api di Kabupaten Sambas sebanyak tujuh titik, Singkawang satu, Kabupaten Pontinak empat, Kubu Raya tiga, Sanggau satu, Sintang satu, Kapuas Hulu tiga, dan Ketapang satu titik.
Jarak pandang akibat kabut asap di Kota Pontianak dan sekitarnya pada pukul 19.00 WIB lima kilometer, namun sejak pukul 21.00 hingga 22.00 WIB berkurang menjadi tiga kilometer.
Jarak pandang akibat kabut semakin sempit, karena pada pukul 00.00 hingga 03.00 WIB hanya mencapai dua kilometer, pukul 03.00 hingga pukul 04.00 WIB menjadi satu kilometer.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Ketebalan kabut asap pada malam dan pagi dini hari jelas bisa membahayakan transportasi laut. Terutama bagi masyarakat nelayan yang bekerja mencari ikan pada pagi hari, kita harapkan dapat mewaspadai kabut pekat yang menghalangi pandangan nelayan saat melaut," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kubu Raya Zaini Umar di Sungai Raya, Selasa.
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pontianak, katanya, selama tiga hari terakhir, jarak pandang pada pagi dan malam hari di Kabupaten Kubu Raya dan sekitarnya antara 100-500 meter.
Akibat ketebalan kabut asap tersebut, katanya, selain membahayakan keselamatan transportasi air, juga kesehatan.
"Sebaiknya tunda keberangkatan. Biarkan cuaca terang dahulu waktu siang hari baru bertolak," katanya.
Ia menjelaskan, saat pancaroba ini, kondisi cuaca memang tidak menentu.
Selain rentan angin kencang, katanya, kabut pekat dan tebal nyaris menyelimuti seluruh wilayah Kalimantan Barat, khususnya subuh hingga pagi hari.
"Kabut pekat tersebut biasanya tak dapat dilihat alur kapal. Kita takutnya saling tabrakan," katanya.
Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Supadio Pontianak menyatakan, meski terjadi penurunan jumlah titik api di seluruh Kalimantan Barat, ketebalan kabut asap masih terjadi.
"Tanggal 15 Juni lalu, titik api di seluruh Kalbar mencapai 43 titik, namun tanggal 16 Juni berkurang menjadi 36 dan tanggal 17 kemarin kembali berkurang menjadi 21 titik api," kata Supriyadi, prakirawan BMKG Supadio Pontianak.
Dia menjelaskan, berdasarkan data terakhir pada 17 Juni 2012, jumlah titik api di Kabupaten Sambas sebanyak tujuh titik, Singkawang satu, Kabupaten Pontinak empat, Kubu Raya tiga, Sanggau satu, Sintang satu, Kapuas Hulu tiga, dan Ketapang satu titik.
Jarak pandang akibat kabut asap di Kota Pontianak dan sekitarnya pada pukul 19.00 WIB lima kilometer, namun sejak pukul 21.00 hingga 22.00 WIB berkurang menjadi tiga kilometer.
Jarak pandang akibat kabut semakin sempit, karena pada pukul 00.00 hingga 03.00 WIB hanya mencapai dua kilometer, pukul 03.00 hingga pukul 04.00 WIB menjadi satu kilometer.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012