Nunukan (ANTARA Kalbar) - Kebudayaan atau tradisi antara suku asli Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur dengan Tawau, Sabah, Malaysia, memiliki kemiripan yang sulit dibedakan.

"Karena miripnya, sehingga setiap ada kegiatan budaya antara kedua wilayah yang berbatasan langsung ini saling menyokong dan terlibat di dalamnya," kata Sekretaris Perbandaran Tawau Sabah Malaysia, Aftar Nurajat, di Nunukan, Jumat.

Antara Kabupaten Nunukan dengan Tawau, menurut dia, sudah ibarat "saudara kembar" yang memiliki karakter yang mirip sebab memiliki suku asli yang sama yaitu Suku Tidung dan Suku Dayak.

Kreasi yang dikemas dalam sebuah tarian dari kedua suku asli ini yang diikutkan pada acara Festival Budaya Kesenian Daerah 2012 yang bertemakan "Festival Nunukan Gemilang 2012".

Keikutsertaan peserta dari Tawau Malaysia pada festival ini, lanjutnya, tidak muluk-muluk soal target untuk menang.

Menurut dia, kehadirannya di Kabupaten Nunukan ini sebagai balasan penghargaan yang telah diberikan Pemerintah Kabupaten Nunukan yang telah mengundangnya.

Tentunya, katanya, untuk berpartisipasi dalam menyukseskan acara festival ini. Sekaligus meningkatkan hubungan silaturahim menjadi lebih erat lagi antara Tawau dengan Kabupaten Nunukan.

"Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada Bupati Nunukan (Drs Basri) yang telah mengundang kami untuk mengikuti festival ini. Ini merupakan suatu penghargaan yang sangat besar kepada kami," ujarnya saat ditemui di halaman Gedung Olahraga (GOR) Sei Sembilan Kabupaten Nunukan.

Sebagai negara serumpun antara Indonesia dengan Malaysia dan lebih khusus lagi antara Nunukan dengan Tawau, perlu hubungan silaturahim itu lebih dipadukan lagi, sebab budaya dan karakter kehidupan sehari-hari kedua daerah hampir tidak ada perbedaan.

"Kalaupun ada, hanya kecil sekali. Jadi ini kesempatan yang baik untuk meningkatkan silaturahim antara kedua negara berbatasan terutama Kabupaten Nunukan dengan Tawau yang dikemas dalam kegiatan festival kebudayaan," ujar Aftar.  

(pso-327)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012