Pekanbaru (ANTARA Kalbar) - Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyatakan, setiap warga yang mengalami sakit hingga harus dirawat akibat asap kebakaran lahan dan hutan (karhutla), mendapat pengobatan gratis dari pemerintah daerah.
"Baik masyarakat mampu maupun yang tidak mampu tidak akan dipungut biaya, asalkan mau dirawat di kelas tiga rumah sakit daerah," kata Kepala Bidang Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Sudirman, kepada ANTARA di Pekanbaru, Sabtu.
Ia mengatakan, asap yang menyelimuti sebagian besar wilayah Riau sangat berbahaya bagi kesehatan, seperti gangguan pada Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA).
Sudirman mengatakan, biaya perawatan korban akibat asap karhutla bisa ditanggung dengan dana Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah). Prosedurnya cukup mudah, yakni pasien menunjukan KTP dan KK serta surat rujukan dari Puskesmas atau dari rumah sakit umum daerah (RSUD).
"Untuk di Pekanbaru, surat rujukan bisa dari RSUD Petala Bumi sehingga pasien bisa dirawat di RSUD Arifin Achmad dan biayanya ditanggung Jamkesda," ujarnya.
Menurut dia, Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengupayakan berbagai cara untuk mengurangi dampak kerugian dari asap karhutla terhadap masyarakat. Selain sosialisasi dan menanggung biaya perawatan, dinas kesehatan juga membagikan masker medis gratis kepada warga.
"Yang terpenting adalah warga diharapkan mengurangi kegiatan di luar ruangan saat asap terlihat pekat," ujarnya.
Asap telah mengakibatkan cukup banyak warga menderita ISPA, khususnya di daerah yang banyak terjadi kebakaran hutan dan lahan. Seperti di Kota Dumai, dinas kesehatan setempat menyatakan jumlah penderita ISPA sudah mencapai 1.225 orang selama tiga pekan terakhir pada bulan Juni.
(F012)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Baik masyarakat mampu maupun yang tidak mampu tidak akan dipungut biaya, asalkan mau dirawat di kelas tiga rumah sakit daerah," kata Kepala Bidang Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Sudirman, kepada ANTARA di Pekanbaru, Sabtu.
Ia mengatakan, asap yang menyelimuti sebagian besar wilayah Riau sangat berbahaya bagi kesehatan, seperti gangguan pada Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA).
Sudirman mengatakan, biaya perawatan korban akibat asap karhutla bisa ditanggung dengan dana Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah). Prosedurnya cukup mudah, yakni pasien menunjukan KTP dan KK serta surat rujukan dari Puskesmas atau dari rumah sakit umum daerah (RSUD).
"Untuk di Pekanbaru, surat rujukan bisa dari RSUD Petala Bumi sehingga pasien bisa dirawat di RSUD Arifin Achmad dan biayanya ditanggung Jamkesda," ujarnya.
Menurut dia, Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengupayakan berbagai cara untuk mengurangi dampak kerugian dari asap karhutla terhadap masyarakat. Selain sosialisasi dan menanggung biaya perawatan, dinas kesehatan juga membagikan masker medis gratis kepada warga.
"Yang terpenting adalah warga diharapkan mengurangi kegiatan di luar ruangan saat asap terlihat pekat," ujarnya.
Asap telah mengakibatkan cukup banyak warga menderita ISPA, khususnya di daerah yang banyak terjadi kebakaran hutan dan lahan. Seperti di Kota Dumai, dinas kesehatan setempat menyatakan jumlah penderita ISPA sudah mencapai 1.225 orang selama tiga pekan terakhir pada bulan Juni.
(F012)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012