Pekanbaru (ANTARA Kalbar) - Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau, pada Sabtu sore terpantau masih berselimut kabut asap yang merupakan dampak dari kebakaran hutan atau lahan gambut.

Analis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Yudhistira Mawadah yang dihubungi, Sabtu, menyatakan jarak pandang hingga sore ini masih berada dibawah rata-rata atau sekitar 2.000-3.000 meter .

Kendati demikian menurutnya kondisi tersebut belum mengganggu aktivitas penerbangan.

"Sejauh ini belum mengganggu penerbangan," katanya.

Yudhis mengatakan, masih tercemarnya udara dengan kabut asap adalah disebabkan masih maraknya kebakaran hutan atau lahan gambut di sejumlah wilayah Riau.

Saat ini, katanya, di Riau ada sebanyak 32 titik api, dimana sebaran terbanyak berada di Kabupaten Indragiri Hilir yakni sepuluh titik.

Kemudian Bengkalis enam, Indragiri Hulu lima, Pelalawan empat, Rokan Hilir tiga dan Kuantansingingi dua.

"Sementara untuk Kabupaten Rokan Hulu dan Kampar masing-masing satu titik api," katanya.

Sementara untuk Sumatera, selain di Riau titik api juga berada di Sumatra Selatan yakni 17 titik. Kemudian Jambi ada 12 titik, Sumatra Barat dan Bangka Belitung masing empat titik.

"Untuk Kepulauan Riau ada tiga dan Sumatera Utara serta Lampung masing-masing dua titik api," katanya.

Kemunculan titik api untuk wilayah Sumatera khususnya Riau menurut Yudhis, masih dimungkinkan bertambah kalau suhu udara memanas di siang hari dan intensitas hujan yang minim.

"Namun perkirakan hujan di beberapa wilayah berpeluang terjadi," katanya.

(KR-FZR)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012