Pontianak  (ANTARA Kalbar) - Kementerian Perhubungan RI melalui Dirjen Perhubungan Laut, dalam waktu dekat meningkatkan kedalaman alur masuk pelabuhan Pontianak dengan target pengerukan 1.000 meter kubik, agar kapasitas arus keluar masuk kapal di pelabuhan tersebut bisa ditingkatkan.

"Mengenai pendangkalan muara di Pontianak, kita akui sedimentasi yang terjadi di pelabuhan Pontianak sangat tinggi sekali. Makanya Adpel Pontianak harus selalu melakukan pengerukan, untuk mencegah terjadinya kapal yang kandas," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan RI, Leon Muhamad, di Pontianak, Kamis.

Dia menyatakan pada pertengahan tahun 2012 ini pihaknya melalui Adpel kembali melakukan pengerukan sebanyak satu juta meter kubik pada jalur menuju pelabuhan Pontianak, khususnya pada muara Jungkat yang menjadi alur pelayaran utama menuju pelabuhan Pontianak.

Dengan pengerukan tersebut diharapkan kapal yang membawa muatan dari 4000 hingga 5000 ton bisa melewati perairan utama Pontianak.

Leo juga mengatakan, persoalan pendangkalan alur sungai itu memang sudah menjadi masalah nasional. Karena Kalbar satu-satunya daerah yang mempunyai alur sungai di pelabuhan.

"Setiap tahun kita lakukan pengerukan tapi sedimentasi terlalu cepat," katanya.

Dia menjelaskan adapun panjang alur pelayaran dari muara sungai Kapuas kecil hingga ke pelabuhan Dwikora Pontianak sepanjang 31 km (17 knot/mil). Lebar alur pelayaran muara 80 meter dengan kedalaman 3,5 LWS.

"Guna mengantisipasi keluar masuknya kapal di pelabuhan Pontianak kita juga sudah meminta Adpel untuk mengeluarkan `selling draft`. Setiap kapal yang akan keluar masuk mengisi daftar ini mengatur keluar masuk kapal pada saat kondisi air pasang," kata Leo.


(pso-171)

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012