Pontianak (ANTARA Kalbar) - Rizki Andika, bocah berusia enam tahun ditemukan meninggal dunia setelah hanyut terbawa arus sungai selama dua setengah jam, saat mandi bersama ayahnya, Kodim Kuanto.

"Anak itu meninggal dunia karena terseret arus Sungai Kapuas saat mandi bersama ayahnya. Setelah melakukan pencarian selama dua setengah jam, akhirnya masyarakat sekitar Jalan Segole Kelurahan Tanjung Kapuas Kecamatan Kapuas, menemukan jasadnya sekitar 10 meter dari tempatnya mandi," kata Kapolres Sanggau, AKBP Winarto, Selasa.

Winarto menjelaskan, berdasarkan penuturan sang Kodim, dia bersama anak dan istrinya pergi berkunjung ke rumah ibunya, Dara yang berada di Jalan Silat yang sekarang Jalan Pantai Kapuas atau di belakang Kantor BLH KPK Kabupaten Sanggau, RT 04 Kelurahan Tanjung Kapuas.

Sekitar pukul 17.00 WIB, Andika diajak oleh ayahnya mandi ke lanting Sungai Kapuas tidak jauh dari rumah Dara. Lantaran musim kemarau, sebagian air di Sungai Kapuas tampak mengering dan dangkal.

Kodim membawa Dika untuk mandi ke bibir Sungai Kapuas yang lebih mirip terlihat seperti pantai. Namun baru berjarak sekitar lima meter Dika berjalan ke arah air yang dangkal, tiba-tiba kakinya menginjak lokasi yang dalam. Dika kemudian terjeblos jatuh dan hanyut terbawa arus Sungai Kapuas.

Melihat kejadian itu sang ayah yang sedang mandi, langsung berlari sekuat tenaga ke arah air, berusaha menyelamatkan sang buah hati. Tapi, derasnya air sungai lebih cepat membawa Dika.

Ratusan warga penuh memadati areal bibir pantai. Pencarian Dika selama dua setengah jam dilakukan warga dengan melibatkan tim dari tagana dan pihak kepolisian.

Dika akhirnya berhasil ditemukan sekitar pukul 20.00 dalam keadaan sudah tak bernyawa. Lokasi penemuan jasad Dika berjarak sekitar 10 meter dari tempat Dika terakhir kali terlihat.

Saat diketemukan, jasad Dika masih terasa hangat, akibat pasir. Dika pun langsung dilarikan ke RSUD Sanggau untuk memastikan secara medis bahwa Dika telah meninggal dunia.

Setelah mendapat kepastian, kemudian jasad korban dibawa pulang ke rumah duka, Jalan Kinibalu untuk disemayamkan. Jasad Dika pun dimakamkan di Pemakaman Muslim Tanjung Kapuas, pagi tadi.

"Dari kejadian ini, kita menghimbau kepada para orang tua agar mengawasi anak-anaknya yang suka bermain di Sungai Kapuas. Lebih baik tidak usah bermain di air Sungai Kapuas, karena air bisa datang secara tiba-tiba, Apalagi bagi anak-anak dan masyarakat yang tidak bisa berenang," kata Winarto.

(pso-171)

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012